Pedagang Barito Karya Mandiri Dirikan Lapak Secara Swadaya

inilahjateng.com (Semarang) – Pedagang Barito Karya Mandiri akan mendirikan lapak di Jalan Margosari Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari secara swadaya.
Mereka menyatakan sanggup untuk membangun lapak secara mandiri karena akan direlokasi dari pasar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Ketua Paguyuban Pedagang Barito Karya Mandiri, Rohmat Yulianta menyampaikan pedagang sudah dua kali melakukan swadaya yakni saat dipindahkan dari bantaran Banjir Kanal Timur (BKT) ke MAJT dan saat ini dari MAJT ke Sawah Besar.
Kedua kepindahan ini para pedagang melakukan pembangunan lapak secara swadaya.
“Kali ini kami memahami kondisi Pemkot karena ini mendesak sehingga kami sanggup untuk membangun lapak secara mandiri,” kata Rohmat, Selasa (12/9/2023).
Rohmat mengatakan saat pembangunan secara swadaya di MAJT, beberapa pedagang membayar secara tunai.
Sedangkan sebagian pedagang meminta bantuan pinjaman dari koperasi. Untuk pembangunan lapak relokasi kali ini, para pedagang tidak lagi menggantungkan pembiayaan dari pihak lain.
Pihaknya telah menghitung secara keseluruhan biaya pembuatan lapak di lokasi relokasi baru.
Diperkirakan, untuk satu lapak berukuran 3 x 5 memerlukan dana sebesar Rp 12 jutaan.
Namun, perkiraan itu belum termasuk pintu. Jika ditambah pintu, diperkirakan perlu dana hingga Rp 15 jutaan.
“Tapi, pintu saya serahkan ke anggota. Pintu di tempat lama, bisa digunakan disini. Subsitusi agar tidak terlalu berat bagi anggota,” bebernya.
Rohmat menjelaskan untuk bahan dan material lainnya, akan menggunakan yang baru mengingat lapak di MAJT belum dapat dibongkar karena untuk menyimpan barang-barang selama pembangunan. Dia berupaya lapak sudah bisa ditempati pada November 2023 mendatang.
“Bahan-bahan di sana (lapak lama) sebenarnya bisa dipakai ke sini, cuma disana ada barang-barang. Kalau dibongkar dr sisi keamanan teralalu risiko,” ungkapnya.
Rohmat mengatakan, penataan akan dilakukan sesuai klaster. Ada 557 pedagang yang saat ini menempati MAJT.
Dengan ukuran lapak 3×5 meter persegi, lahan di Sawah Besar bisa memuat sekitar 200 pedagang.
Sisanya, akan ditempatkan di eks Dargo. Perlogaman berat akan menempati di Sawa Besar. Pasalnya, lokasi di dargo tidak memungkinkan untuk klaster tersebut.
Dari sisi lokasi, menurutnya, lahan di Sawah Besar lebih strategis dibanding di MAJT. Sebab, lahan di Sawah Besar dekat dengan jalan raya, sedangkan di MAJT merupakan jalan bunti.
“Di sini lebih strategis asalkan permohonan kami, seperti pembebasan jalan terealisasi,” pungkasnya. (LDY)