
inilahjateng.com (Semarang) – Sebanyak 50 pedagang Barito Karya Mandiri mulai menempati Semarang Exhibition Center atau terkenal dengan Pasar Dargo yang berada di Jalan dr. Cipto Semarang, Rabu (13/11/2024).
Mereka yang menempati Pasar Dargo adalah pedagang sebelumnya berada di pasar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang masa pakainya sudah berakhir.
Meski 50 pedagang telah pindah ke Pasar Dargo, namun fasilitas gedung terbilang belum seluruhnya memadai. Pasalnya, lantai dan atap masih banyak yang rusak, rolling door rusak, dan bahkan masih ada sejumlah pekerja yang memperbaiki rangka atap.
Ketua Paguyuban Barito Karya Mandiri, Rohmat Yulianta mengatakan pemindahan para pedagang dilakukan secara bertahap. Mengingat, gedung Pasar Dargo masih harus diperbaiki.
“Slup slupan hari ini, baru 50 pedagang. Lalu dengan anggaran yang ada, insyaallah, akhir tahun ini bertambah 230 pedagang. Lalu kemungkinan bulan 4 tahun 2025, semua pedagang sejumlah 560 sudah disini,” kata Yuli.
Dia mengatakan bangunan di Pasar Dargo ini sudah puluhan tahun tidak terpakai, sehingga banyak yang rusak. Berdasar kesepakatan dengan Wali Kota Semarang, para pedagang akan swadaya memperbaiki fasilitas lantai. Namun, lantai dua yakni blok C dan D menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota.
“Mudah-mudahan semuanya bisa tepat waktu. Sehingga bulan empat bisa selesai semua,” ungkapnya.
Yuli juga meminta Pemkot memperbaiki saluran air dekat pintu masuk agar tak terjadi banjir. Ia juga meminta adanya penerangan jalan dan halaman serta penamaan di depan Gedung yakni “Barito Karya Mandiri Dargo Square”.
“Kami minta agar penerangan diperhatikan agar tidak rawan kriminalitas. Karena malam disini gelap dan untuk nongkrong. Kalau terang kan mengurangi kerawanan. Penamaan Barito tidak bisa dihilangkan, ini ikon orang luar menjadi tahu,” tuturnya.
Dia menjelaskan, di lantai satu ada 110 ruang yang bisa dipakai oleh 230 pedagang. Per pedagang nantinya mendapat lapak ukuran 2,5 meter kali 3 meter ataupun 3 kali 4 meter. Lalu di lantai dua ada 154 ruang untuk 154 pedagang. Ada juga lapak di tepi jalan.
“Untuk saat ini, kami kesepakatan dengan pemerintah, belum ada penarikan retribusi. Hal ini karena pemindahan bertahap. Masih ada yang di MAJT. Berat kalau bayar dua tempat. Nanti bulan 4 tahun 2025, Ketika semua sudah pindah kesini, kita diskusi dengan pemerintah soal retribusi,” tuturnya.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan masa pakai pedagang di MAJT telah berakhir. Sehingga pihaknya memberikan tempat agar pedagang tetap bisa menjalankann usahanya.
“Ini kan ada aset pemerintah. Maka kita relokasi kesini. Kita pindahkan secara bertahap. Target selesai pemindahan yakni pertengahan 2025,” jelas Bambang.
Dia menyebut Lokasi Pasar Dargo di Jalan Dr Cipto ini cukup strategis. Dengan Lokasi tersebut, diharapkan dapat mendukung bertumbuhnya pedagang. Ia memastikan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk perbaikan Gedung.
“Kita harapkan mereka bertumbuh secara positif. Lokasinya strategis dan kebetulan kosong,” pungkasnya. (LDY)