Peduli Banjir Grobogan, Undip Kirimkan Tim Rapid Assessment

inilahjateng.com (Grobogan) – Pada Selasa, 6 Februari 2024 lalu terjadi banjir bandang di wilayah Grobogan. Banjir yang terjadi karena meluapnya kali Tuntang dan juga hujan lebat yang tiada henti ini berdampak pada terendamnya lebih dari 60 desa di 16 Kecamatan di Kabupaten Grobogan.
Sebagai Universitas terbaik dan tertua di Jawa Tengah, Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART) mengirimkan Tim Rapid Assessment ke lokasi kejadian sesaat setelah bencana terjadi.
Tim yang beranggotakan dari para mahasiswa dan juga tenaga medis Undip ini diberangkatkan sebagai wujud kepedulian untuk membantu korban banjir bandang di wilayah Grobogan.
Tim D-DART dikoordinir oleh LPPM Undip dengan Prof. Dr.Ing, Ir. Suherman ST, MT selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip dan juga Prof. Dr. Rahayu SH, MH selaku Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM Undip.
“Tim ini bertujuan untuk memberikan gambaran langsung dari lapangan terkait dengan kebutuhan yang dapat kita berikan sehingga lebih tepat sasaran. Kami juga berkomunikasi dengan Tim Tanggap Bencana Kecamatan Gubug dengan koordinasi bersama Bapak Bambang selaku Camat dan juga Ketua Tim Satgas,” ujar dr. Achmad Zulfa Juniarto, M.Si.Med, MMR, Ph.D., Sp.And. Subsp FER, FISQua sebagai Ketua Umum D-DART dalam keterangan terulisnya, Senin (12/2/2024).
Diketahui bahwa terdapat sekitar 3.700 rumah yang terendam beserta 8 fasilitas pendidikan dan juga 1 rumah ibadah.
“Nantinya, akan ada Tim lainnya yang membantu sebagai relawan dan juga menyalurkan donasi,” tambaj dr. Achmad Zulfa Juniarto.
Adapun Tim Rapid Assessment ini ialah dr. Satrio Adi Wicaksono, Sp.An., KAO; Dr. Susilo Adi Widyanto, S.T., M.T.; dr. Achmad Zulfa Juniarto, M.Si.Med, MMR, Ph.D., Sp.And. Subsp FER, FISQua; Nana Rochana, S.Kep., MN., Ns.; dan Nur Hafizhah Widyaningtyas, S.Kep., M.Kep. sebagai Tim Nakes dari Fakultas Kedokteran dan juga Fakultas Teknik UNDIP.
Sedangkan para mahasiswa yang terlibat adalah Queen Aisyah Primarini, Irham Abdillah, Ficky Widiyanto dan Kanya Aulia Ardhani.
Beberapa kebutuhan mendesak bagi para korban diantaranya sembako, makanan siap saji, obat-obatan, selimut dan hygiene kit. Semoga semua pihak yang terdampak selalu mendapat kekuatan dan segera pulih kembali. (RED)