Peduli Pendidikan, PT DCM Berikan Tempat Pengolahan Limbah

inilahjateng.com (Semarang) – PT Duta Cemerlang Motors (DCM) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan otomotif melalui program CSR.
Menandai 44 tahun kiprah di industri otomotif nasional, PT. DCM menggelar sejumlah program apresiatif dan sosial bertajuk: “44 Tahun Duta Cemerlang Motors — Melaju Bersama, Peduli Sesama”.
Dalam rangka mendukung program pemerintah, serta mengajak seluruh pihak menciptakan ekosistem yang lebih aman, bersih, dan berkelanjutan, PT. DCM memberikan bantun CSR berupa wadah penampungan dan pengolahan limbah di SMK Tlogosari Semarang, Kamis (22/5/2025).
Hoyu Manager PT DCM, Irene Shinta Dewi, mengatakan, selain apresiasi terhadap sekolah yang telh bekerja sama dalam mengirim siswanya untuk magang, program ini sebagai bentuk dukungan di dunia pendidikan.
“Pemberian CSR ini sudah ada kualifikasinya, salah satunya aktif mengirimkan siswanya ke tempat kami, salah satunya di SMK Tlogosari. Tahun ini kami putuskan untuk memberikan wadah pengolahan limbah di dua SMK, yakni SMK Tlogosari dan SMK Bojonegoro Jawa Timur,” ujar Irene.
Selain itu, PT DCM juga telah melakukan berbagai survey terkait pengelolaan limbah di sekolah sekolah, khususnya yang memiliki program atau pelajaran otomotif.
“Limbah ini cukup penting, karena mudah terbakar, mudah terkontaminasi. Setelah kami lakukan survey, memang di sini belum ada wadah untuk mengolah limbah. Maka dari itu, kami aplikasikan seperti di bengkel kami, punya standarisasi terkait pengolaan limbah. Jadi lebih sevety,” lanjut Irene.
Sementara itu, Waka Kurikulum SMK Tlogosari Semarang,
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT DCM, atas pemberian wadah pengolahan limbah, yang sekaligus dapat menjadi media pembelajaran. Ini sangat bermanfaat, karena limbah kami, khususnya oli dapat tercover dengan baik,” kata Budi Rinduanto.
Selain itu, wadah ini juga dapat menjadi media pelatihan yang bertujuan membekali siswa dengan wawasan dan praktik pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, sesuai kebutuhan industri masa depan.
“Selama ini penampungan masih manual, kami beli derigen dan nanti ada yang ambil,” pungkas Budi. (Hrw)