Jateng

Pejuang Veteran Kudus ingin Tugu Macan Putih Diperhatikan

inilahjateng.com (Kudus) – Monumen Markas Komando Daerah Muria atau yang dikenal masyarakat dengan Tugu Macan Putih menjadi saksi perjuangan masyarakat Muria melawan penjajahan Belanda.

Para pejuang veteran di Kudus ingin monumen tersebut tetap dirawat dan dilestarikan.

Hal ini disampaikan oleh salah satu pejuang veteran di Lereng Muria, Letkol Purnawirawan Sukardi.

Veteran yang akrab disapa Mbah Kardi itu berharap pemerintah daerah tetap memberikan perhatian pada bekas-bekas peninggalan atau benda monumental para pahlawan pejuang.

Mbah Kardi yang juga selaku Ketua Dewan Harian Cabang Badan pembudayaan kejuangan 45 (DHC BPK) Kudus itu menceritakan monumen tugu putih merupakan monumen yang dibangun untuk menghormati pahlawan macan putih.

Baca Juga  USM Gelar Pagelaran Wayang, Rektor Tekankan Makna Kepemimpinan Bijak

Pahlawan macan putih sendiri merupakan prajurit perang yang dipimpin oleh Mayor Kusmanto, memperjuangkan wilayah Lereng Muria pada masa Agresi Militer Belanda tanhun 1948.

“Mayor Kusmanto dan prajurit macan putih memberikan wangsit kepada masyarakat untuk memerangi Belanda. Sehingga tugu macan putih dibangun untuk memperingati perjuangan mereka,” ungkap Mbah Kardi.

Diketahui, monumen Macan Putih terletak di RT 02, RW 01, Desa Glagah Kulon, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Monumen tersebut dibangun oleh masyarakat pada tahun 1972.

Selain tugu macan putih, kata dia, sebenarnya masih banyak peninggalan lain dari pada pejuang pahlawan yang belum terdeteksi.

Dirinya ingin generasi selanjutnya dapat mewarisi perjuangan pahlawan dan memperhatikan peninggalan-peninggalan pejuang di Kudus. (HSA)

Back to top button