Pembangunan Fisik TMMD Tak Terpengaruh Efisiensi Anggaran

inilahjateng.com (Semarang) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung pada tahap 1 tahun 2025 ini pelaksanaannya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya, pembukaan TMMD dilaksanakan di lapangan di mana sasaran TMMD berada, kali ini seremonial dilakukan di Aula Balai Kota Semarang.
Disampaikan Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, pelaksaan dinilai lebih sederhana karena adanya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Namun Hernowo menegaskan, meski pelaksanaan seremoni pembukaan dilakukan dengan sederhana, namun anggaran kegiatan fisik TMMD tidak terpengaruh oleh efisiensi anggaran.
“Ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya di lapangan, ini di ruangan. Mudah-mudahan tidak mengurangi arti keseriusan dari kegiatan TMMD ini. Kami masih belum bisa melakukan kegiatan langsung di lapangan. Beberapa aktivitas harus kita sesuaikan dnegan rencana efisiensi yang ada,” kata Hernowo usai pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap 1 pada Rabu (19/2/2025).
Sasaran wilayah program TMMD Sengkuyung Tahap 1 ini adalah Kelurahan Bendan Nduwur Kecamatan Gajahmungkur.
Kegiatan pembangunan fisik, lanjut Hernowo, anggarannya tidak akan terpengaruh efisiensi karena memang sudah direncanakan.
“Kegiatannya fisik dan nonfisik. Apa yang dilaksanakan TNI dan masyarakat adalah bagian dari kita membangun semangat kegotongroyongan, membangun persatuan dan kesatuan, ada interaksi positif,” tuturnya.Â
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0733/BS Semarang, Letkol Inf Yohanes Heri Wibowo menyampaikan, kegiatan fisik yang dilakukan yakni pembangunan rabat beton, pengaspalan jalan, rehab rumah tidak layak huni (RTLH), dan pembangunan tandon air.Â
“Yang efisiensi cuma seremonial. Kegiatan fisik tetap berjalan karena ini sangat bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.Â
Dia mengatakan untuk pengerjaan kegiatan fisik ditargetkan selesai dalam 30 harikedepan.
“Pengerjaan satu bulan mulai hari ini sampai 20 Maret 2025,” jelasnya.Â
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto menambahkan, beberapa pembangunan fisik adalah kolaborasi dengan beberapa pihak.
Misalnya, RTLH bekerjasama dengan Baznas. Sedangkan, pembangunan tandon air bekerjasama dengan PDAM. Serta, ada beberapa pekerjaan fisik lainnya.Â
Sementara itu, kegiatan nonfisik meliputi edukasi dan penyuluhan dengan melibatkan dinas terkait.Â
“Dinas Kesehatan tentang penyakit. Dinas Pengendalian Penduduk terkait reproduksi dan pelayanan KB, Kesbangpol tentang ormas-ormas. DP3A tentang pemberdayaan perempuan dan anak serta kekerasan,” tandasnya. (LDY)