NasionalJateng

Pembongkaran Bangunan di Sempadan SWD II bakal Mundur


inilahjateng.com (Jepara) – Pembongkaran bangunan di sepanjang sempadan Serang Wulan Drainase (SWD) II bakal mundur yang semula pada tanggal 10 November 2023 menjadi sekitar tanggal 21 November

Pembongkaran bangunan dilakukan sebagai upaya normalisasi SWD II agar di Jepara tak terjadi banjir. 

“Bbws (Balai Besar Wilayah Sungai) sudah memberikan peringatan pertama tanggal 30 oktober 2023 ada 3 SP (surat peringatan),” katanya.

“Nanti insyallah tanggal 21-nan november eksekusi,” sambungnya. 

Ia menyebut, eksekusi mundur karena pemberian surat peringatan mundur, sehingga jadwal penggusuran pun mundur.

Mengenai relokasi bagi warga yang kehilangan rumah, dinilai cukup jauh, Pj Bupati Jepara merasa tidak apa-apa. 

“Ya gapapa. Yang ada emang itu. Kalau kita bangun lagi kan masalah,” katanya. 

Baca Juga  Jaga Kondusifitas, Pemkab Demak Gelar Forum Harmonisasi

Sementara itu, Assisten 2 Setda Jepara Herry Yuliyanto menambahkan, penertiban merupakan langkah akhir ketika masyarakat tidak mau membongkar sencara mandiri.

“Secara umum masyarakat kita masih aman dan terkendali. Paling cepat eksekusinya tanggal 15 November. Penertiban adalah langkah akhir ketika masyarakat tidak mau membongkar bangunannya dengan mandiri,” kata Hery.

Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Pemali Juwana, Mustafa merinci, SP 1 telah diberikan pada 30 Oktober 2023, disusul dengan SP 2 pada 8 November 2023. Selanjutnya, direncanakan SP 3 akan dilayangkan pada 15 November 2023 mendatang. 

Ia pun memberikan data bahwa bangunan-bangunan yang ada di 3 desa yakni di Desa tedunna, Desa Kangaji, dan Desa Kedng Malang secara keseluruhan 18,6% yang ditertibkan secara mandiri

Baca Juga  Ada Kebijakan WFA dari Pemerintah Pusat, Begini Tanggapan Ketua DPRD

“Sesuai dengan waktu yang ada, tentunya setelah 3 hari kita sudah bisa lakukan eksekusi terpadu. Terkait Pasar di Karangaji, kita sudah siap, cuma permintaannya di timur. Kami siap menimbun, kira-kira luasnya berapa, akan kita timbun dengan hasil galian normalisasi nanti,” jelas Mustafa. (NIF)

Back to top button