
inilahjateng.com, (WONOGIRI) – Pelaku pembunuhan berdarah dingin, Sarmo (35) mengaku dilanda rasa takut usai menghabisi nyawa empat orang.
“Saya takut karena telah membunuh orang, rasa takut itu menghantui saya,” ucap Sarmo, dihadapan Kapolda Jateng saat konfrensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023).
Meski dihantui rasa ketakutan, namun diakui Sarmo ia telah mempunyai niat untuk menghabisi keempat nyawa korban.
“Saya niat membunuh, tapi ada penyesalan, kapok,” ungkap Sarmo.
Usai menghabisi nyawa keempat korban, harta milik korban senilai Rp11.500juta lantas ia kuasai.
“(Harta hasil kejahatan) untuk kebutuhan sehari-hari dan mengembangkan usaha (penggergajian kayu),” imbuhnya.
Sarmo mengaku melakukan pembunuhan seorang diri. Peralatan membunuh diantaranya apotas, telah disiapkan untuk mengakhiri hidup Sunaryo dan Sudimo.
“Saya meminta maaf kepada keluarga korban. Saya benar- benar minta maaf,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, empat nyawa korban berakhir di tangan Sarmo. Masing-masing korban adalah Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri.
Kemudian, Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Lalu yang baru terungkap, Katiyani (26) warga Desa Sanan, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Kerangka Katiyani ditemukan di sekitar TPU Giriharjo Kecamatan Puhpelem pada 16 Mei 2020,
dan satu korban lain adalah Sudimo.
Korban merupakan pemilik lahan yang disewa oleh Sarmo untuk penggergajian kayu di Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Sudimo ditemukan meninggal dunia pada 28 Februari 2022 lalu.
Akibat perbuatannya, Sarmo disangkakan dengan Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP subsider Pasal 339 KUHP, dan terancam hukuman pidana mati. (DSV)