Pemerintah Bakal Launching Screening Gratis Ulang Tahun

inilahjateng.com (Kendal) – PT Beurer Indonesia Technology yang memproduksi alat kesehatan mulai beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Selasa (22/10/2024).
PT Beurer Technology Indonesia juga siap mendukung program pemerintah yang akan melaksanakan cek kesehatan gratis di tahun 2025.
Program dari asta cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto salah satunya juga mengutamakan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
“Program Presiden Prabowo Subianto salah satunya mengutamakan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Dan kehadiran PT Beurer Technology Indonesia produsen alat kesehatan juga ikut mendukung program pemerintah yang akan melaksanakan cek kesehatan gratis di tahun 2025,” kata Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementrian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia usai peresmian PT Beurer Technology Indonesia.
Lucia menjelaskan pemerintah akan memastikan masyarakatnya sehat sehingga setiap rumah memiliki alat kesehatan dan satu orang yang peduli kesehatan untuk merawat keluarganya.
“Kita berharap setiap rumah itu harus ada satu alat kesehatan dan satu orang yang peduli kesehatan untuk merawat keluarganya. Jadi harus bisa jadi perawat di dalam keluarga kita sendiri yang memiliki alat kesehatan seperti alat cek tekanan darah, cek gula darah, kolestrol dan diabetes,” jelasnya.
Saat ini kementerian kesehatan terus melaksanakan transformasi kesehatan dengan peningkatan kesehatan primer dan pencegahan
Dengan demikian tidak selalu dengan pengobatan mengingat biaya pengobatan tinggi namun juga harus dilakukan upaya pencegahannya dengan screening.
“Kementrian kesehatan terus berupaya melaksanakan transformasi kesehatan dengan peningkatan kesehatan primer dan pencegahannya. Mengingat biaya pengobatan tinggi jadi tidak harus fokus pada pengobatan saja namun juga pada upaya pencegahannya melalui screening,” jelasnya.
Lucia menerangkan pemerintah akan segera melaunching screening “ulang tahun”, setiap warga negara Indonesia yang berulang tahun akan mendapatkan notifikasi untuk melakukan screening gratis di puskesmas terdekat.
“Saya akan memberi sedikit bocoran, pemerintah sebentar lagi akan melaunching screening “ulang tahun”, jadi setiap warga negara Indonesia yang saat itu berulang tahun akan mendapat notifikasi agar yang bersangkutan segera melakukan screening di puskesmas atau pos kesehatan terdekat. Screeningnya gratis ya karena dibiayai oleh pemerintah,” terangnya.
Terkait ketersediaan alat kesehatan di Indonesia, Lucia menambahkan bahwa pemerintah masih bergantung dengan peralatan impor sebesar 80 persen dan 20 persen peralatan dari dalam negeri.
Tetapi dalam 3 tahun terakhir, pemerintah sudah berbelanja peralatan kesehatan produksi dalam negeri hingga meningkat sebanyak 3 kali lipat.
“Kalau saat ini 80 persen kita masih menggunakan peralatan impor dan 20 persennya produksi dari dalam negeri. Kami terus berupaya dalam 3 tahun ini sudah berbelanja alat kesehatan produksi dalam meningkat 3 kali lipat,” tambahnya.
Kedepan tidak perlu impor alat kesehatan dan bisa mencukup kebutuhan di dalam negeri.
‘Produksi alat kesehatan dalam negeri saat ini baru 20 persen dan masih menggantungkan kepada impor. Dengan produksi alat kesehatan dan screening PT Beurer Indonesia di KEK ini bisa membantu penyediaan untuk kebutuhan Indionesia,” pungkasnya.
Hans Dinslage GmbH merupakan anak perusahaan dari Beurer GmbH yakni perusahaan yang memproduksi alat kesehatan terkemuka asal Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1919.
Ada lebih dari 500 produk yang diproduksi, serta sangat beragam, mulai dari medical equipment, beautycare, sampai dengan babycare.
Dan PT Beurer Indonesia Technology menjadi pabrik pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang menyerap kurang lebih 100 tenaga kerja.
“Pabrik kami ini memproduksi alat kesehatan seperti blood pressure monitors, therapy lamps, dan massage. Ini akan menjadi pabrik pertama mereka di Indonesia, juga di wilayah Asia Tenggara dengan proyeksi tenaga kerja yang akan terserap sekitar 500 orang,” kata Marco Buhler, Managing Director & CEO Beurer GmbH.
Marco Buhler, menjelaskan, dirinya dengan yakin memilih Indonesia sebagai lokasi ekspansi mereka dikarenakan iklim investasi yang sangat baik dan kondusif.
Dirinya menilai banyak fasilitas yang diberikan pemerintah kepadanya, diantaranya adalah pengurangan PPh Badan (Tax Holiday dan Tax Allowance), bebas bea masuk, dan bebas PPN.
“Karena di Kendal sangat bagus dan kondusif untuk berinvestasimembuat kami memutuskan untuk berinvestasi di Kendal. Kami juga banyak diberikan fasilitas oleh pemerintah diantaranya adalah pengurangan PPh Badan (Tax Holiday dan Tax Allowance), bebas bea masuk, dan bebas PPN,” jelasnya.
Sekda Propinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan mengucapkan terima kasih kepada PT Beurer Technology Indonesia yang telah menanamkan investasinya di KEK Kendal.
Sumarno berharap agar PT Beurer Technology Indonesia bisa mengajak rekan bisnis dari Jerman untuk berinvestasi di Jawa Tengah tidak hanya di kawasan industri Kendal saja namun juga di kawasan industri di wilayah Demak dan Batang.
Pemerintah propinsi Jawa Tengah saat ini tengah mengembangkan kawasan industri di wilayah selatan.
“Kita sangat berterima kasih kepada PT Beurer Technology Indonesia yang sudah menanamkan investasinya di KEK Kendal,” kata Sekda Propinsi Jawa Tengah, Sumarno kepada awak media usai peresmian pabrik PT Beurer Technology Indonesia di KEK Kendal.
“Tentunya kita juga berharap agar PT Beurer Technology Indonesia bisa mengajak rekan bisnisnya yang ada di Jerman untuk bisa berinvestasi di kawasan industri yang ada di Jawa Tengah seperti Demak dan Batang bahkan kita juga lagi mengembangkan kawasan industri di wilayah selatan,” sambungnya.
Dimulaimya produksi alat kesehatan dan screening dari PT Beurer Technology Indonesia maka bisa membantu penyediaan alat kesehatan untuk kebutuhan Indonesia.
“Dimulainya produksi PT Beurer Technology Indonesia setidaknya bisa membantu penyediaan alat kesehatan untuk kebutuhan Indonesia,” pungkasnya. (REN)