
inilahjateng.com (Semarang) – Polrestabes bersinergi dengan Dai atau pendakkwah guna melakukan pemeliharaan kondusifitas kota jelang Pemilu 2024.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwar Anwar menjelaskan pemeliharaan kondusifitas ini dilakukan dengan sosialisasi pengamanan mengenai penggunaan aplikasi Libas.
Ia menjelaskan Dai mitra keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) Polrestabes Semarang adalah mitra dalam meramu kamtibmas yang kondusif.Â
“Kami dengan dai kamtibas melakukan pertemuan menyampaikan beberapa isu kamtibmas yang lagi sedang lakukan salah satunya adalah peran dai cooling sistem menciptakan pemilu damai,” ungkap Irwan di ruangan Presisi Polrestabes Semarang, Jum’at (22/9/2023)..
Lebih lanjut ia memaparakan sangat menganggap penting pertemuan ini karena berdasarkan indeks kerawanan pemilu Bawaslu, Kota Semarang adalah kota yang paling rawan di Jawa Tengah dan nomor 12 di Indonesia.Â
“Tentu ini menjadi PR bagi kami, tetapi bolehlah di atas kertas kita rawan. Namun melalui kerja-kerja integrasi dengan tokoh masyarakat pelaksana pemilu peserta pemilu indeks kerawanan bisa dijawab Kota Semarang ini tak seperti yang menurut indikator itu,” ucapnya.
Dalam mencegah kejahatan di Semarang, sambungnya, DAI Kamtibmas juga bakal memiliki peran yang cukup penting.
“Secara umum seluruh masyarakat berharap menjadi bagian situasi yang kondusif. Ada kelompok, bagian-bagian masyarakat bisa mensuport,” tandasnya.
Sementara, Ketua DAI Kamtibmas Polda Jateng, Sunardi Djoko Santoso menyampaikan kegiatan ini harus didukung dalam rangka menciptkaan Kamtibmas terutama jelang Pemilu.
“Para Dai bisa menginformasikan mensosialisasikan betapa pentingnya sistem digital ini agar semua bisa melindungi diri sendiri dan masyarakat. Bukan untuk kepentingan polisi saja tapi untuk masyarakat itu supaya bisa lebih nyaman tentram merasa nikmat dalam kehidupan sehari-hari. Ada permasalahan bisa diakses tak perlu laporan ke kantir polisi lebih efisien,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Dai Semarang juga menandatangani kesepakatan untuk menjaga kondusifitas untuk menyikapi potensi panasnya suhu politik.
“Itu dilakukan supaya tidak keluar zona keamanan dan ketertiban yang mantap. Jika keluar maka akan jadi liar dan merugikan semua pihak dan bangsa negara termasuk para investor jika melihat ada kerusuhan-kerusuhan itu yang kita hindari,” bebernya.
Sedangkan untuk peran Dai di tahun politik nanti Sunardi mengatakan adalah dengan melakukan dakwah yang sekiranya bisa menyejukan hati masyarakat.
“Apabila ada masalah timbul kami harus segera lakukan action. Jadi seperti pemadam kebakaran siram-siram menyejukan dengan bahasa ulama yang lebih sejuk dan diterima masyarakat lalu memuaskan semua pihak,” pungkasnya. (bdn)