Jateng

Pemkot Segera Ujicoba Makan Siang Bergizi di Ngaliyan

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan segera melakukan ujicoba makan siang bergizi gratis untuk siswa yang merupakan program dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo – Gibran.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, ujicoba rencananya akan dilakukan di sekolah wilayah Ngaliyan, Semarang.

Program tersebut bernama Stroberi yakni singkatan dari Strategi Pemberian Makan Siang Untuk Perbaikan Gizi dan Pencegahan Obesitas.

“Stroberi ini sebetulnya kami menyiapkan ketika nanti di Oktober 2024 sudah mau dilaksanakan program (makan siang gratis) oleh presiden dan wakil presiden terpilih,” kata Hakam, usai Dialog Interaktif di Hotel Quest Semarang, Senin (12/8/2024).

Hakam mengatakan, program makan siang tersebut tidak hanya gratis tapi juga memenuhi aspek kecukupan gizi yang dibutuhkan anak-anak dalam masa tumbuh kembang.

Baca Juga  Donor Darah Polrestabes Semarang, Polri Hadir dengan Hati

Menurutnya, program ini cukup menarik, namun memang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Sehingga dalam pelaksanaanya perlu dikelola dengan baik agar hasilnya bisa maksimal.

“Kegiatannya cukup menarik dan dananya lumayan besar. Tapi kalau nanti tidak di “manage” dengan baik, nanti hasilnya tidak maksimal. Makanya, Bu Wali (Wali Kota Semarang) menggagas Stroberi ini,” ungkapnya.

Hakam menjelaskan dalam program Stroberi ini nantinya makanan yang diberikan akan ditata, salah satunya dari bahan untuk masak yang berasal dari hasil urban farming.

“Nanti yang masak ibu-ibu PKK. Setelah itu, dibagikan ke sekolah. Yang menikmati anak-anak di SD di wilayah Ngaliyan. SD Negeri 01 Ngaliyan, ini satu di antara percontohan,” bebernya.

Baca Juga  Kapolres Demak Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

Dengan pengelolaan seperti itu, lanjutnya, maka keterpenuhan asupan gizi terjaga dan juga bisa meminimalisasi anggaran yang dikeluarkan untuk program makan siang gratis.

Program Stroberi ini dilaksanakan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Namun dengan model semacam itu maka diharapkan bisa lebih hemat dan efisien.

Bahkan, kata dia, di masing-masing menu nantinya akan diperlihatkan biaya yang dibutuhkan, misalnya sayur jika melalui urban farming berapa selisihnya jika membeli di pasar.

“Artinya, kalau bisa dilakukan model seperti itu, kenapa harus lewat katering atau sejenisnya,” tuturnya.

Selain itu, kata Hakam, menu makanan yang diberikan harus bergizi, tidak mengandung bahan kimia, dan dimasak dengan cara yang sehat.

Baca Juga  Mobil Dinas DPRD Ngawi Kecelakaan, Dua Orang Tewas

“Makanya, nanti kami dampingi nutrisionis dari puskesmas,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman mengatakan perlu melihat pelaksanaan program makan siang gratis yang menjadi program baru pemerintahan mendatang.

“Ya, dicoba dulu karena ini (makan siang gratis.) program dari presiden baru, pemerintah baru, sehingga tidak boleh terus menolak atau menghindar,” kata Pilus, sapaan akrabnya.

Namun, ia memastikan jika memang dalam pelaksanaan program tersebut ternyata tidak sesuai maka perlu diberikan kritik dan masukan agar berjalan secara tepat sasaran, tepat guna dan bermanfaat. (LDY)

Back to top button