
inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berupaya melakukan pencegahan penyakit rabies di Kota Semarang.
Meskipun hingga saat ini Kota Semarang maupun Jawa Tengah pada umumnya berstatus bebas rabies. Namun upaya pencegahan terus dilakukan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai membuka kegiatan peringatan World Rabies Day di Kantor Dinas Pertanian Kota Semarang pada Jumat (13/9/2024).
Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting untuk mencegah penyakit rabies. Salah satunya dengan mengurangi populasi hewan pembawa virus rabies.
Ita, sapaannya, mengatakan guna melakukan pencegahan terhadap penyakit rabies yang disebabkan oleh virus dari hewan seperti kucing, anjing dan monyet liar ini diperlukan peran serta semua pihak. Sehingga tidak hanya pemerintah saja, masyarakat diharapkan ikut terlibat dalam upaya pencegahannya.
“Ini bukan pekerjaan mudah kalau hanya Pemeirntah saja sehingga kami menggandeng profesor hewan dari Undip, persatuan dokter hewan Indonesia Jawa tengah, hingga masyarakat pecinta hewan untuk ikut melakukan pencegahan,” kata Ita.
Ia mengatakan 60 persen penyakit menular berasal dari hewan dan salah satunya adalah rabies.
“Kalau kucing atau anjing yang dipelihara itu mudah kan bisa langsung datang ke dokter hewan untuk memvaksin tapi kalau yang liar ini susah padahal yang liar ini yang berpotensi membawa virus rabies,” tuturnya.
Sehingga diharapkan peran serta seluruh komponen masyarakat. Misalnya, saat melihat anjing atau kucing liar bisa langsung berkoordinasi dengan pemangku wilayah atau Dinas Pertanian untuk bisa dilakukan tindakan seperti vaksin dan steril.
“Untuk menekan populasinya salah satunya dengan steril. Dampaknya kalau hewan tidak di steril itu populasi makin banyak kan bahaya juga untuk manusia jika membawa virus rabies,” tandasnya. (LDY)