Jateng

Pemkot Semarang Segera Realisasikan PSEL Guna Atasi Masalah Sampah

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan segera merealisasikan pembangunan instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan pembangunan instalasi PSEL ini akan dilakukan melalui sistem kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Bahkan PSEL ini sudah masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).

Pembangunan PSEL ini akan dilakukan di 12 kota di Indonesia dan salah satunya di Kota Semarang.

PSEL di Kota Semarang ini akan menjadi proyek kedua Pemkot dengan sistem KPBU kedua setelah terealisasinya proyek SPAM Semarang Barat.

“Kami sudah matur kepada Pak Presiden. Di depan SPAM Semarang Barat ada TPA Jatibarang. Kami akan melakukan skema KPBU. KPBU jadi role model sinergi pemerintah pusat, daerah, dan swasta,” kata Ita, sapaan akrabnya, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga  Jateng Masuk 3 Besar Provinsi Rawan Bencana, BNPB: Jangan Lengah

Ita menyampaikan untuk tahapan rencana pembangunan PSEL ini sudah mulai. Bahkan rencana ini sudah sampai pada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Setelah melakukan komunikasi dengan Presiden RI, Ita berharap, Jokowi bisa mendorong Kemenkeu agar proyek strategis nasional ini bisa segera terealisasi.

PSEL ini dinilai cukup penting dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Semarang. 

“Jadi supaya sampahnya tidak menumpuk, bisa menjadi listrik, akan disalurkan kepada masyarakat,” jelasnya. 

Ia menyebut jika sebelumnya sudah ada pengolahan sampah di TPA Jatibarang melalui penimbunan sampah menjadi gas methan untuk menjadi listrik.

Namun, kini gas methan tersebut sudah habis dan tidak bisa lagi menghasilkan listrik. 

“Dulu itu penimbunan gas methan. Kalau PSEL sampah diolah dari sampah jadi energi listrik. Sistemnya diolah seperti batubara,” paparnya. 

Baca Juga  Dinas Ketahanan Pangan Masifkan Gerakan Bebas Formalin

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan, persiapan program PSEL cukup panjang mengingat banyak dokumen yang harus dipersiapkan.

Progam PSEL ini berbeda dengan inovasi yang sebelumnya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk penanganan sampah yakni pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). 

PLTSa merupakan inovasi dengan sistem sanitary landfill dan control landfill. Sampah di TPA Jatibarang diubah menjadi tenaga listrik dengan cara menutup membran. Ada 15 sumur bor untuk memutar turbin.

Inovasi PLTSa ini hanya berguna mengurangi gas emisi yang ditimbulkan dari tumpukan sampah.

Gas yang mencemari lingkungan diambil. Hanya saja, sampah padat masih ada namun sudah ditutup membran sehingga tidak akan longsor atau tumpah. 

Baca Juga  Warga Demo Jalan Rusak Akibat Dump Truk Galian C

Adapun untuk mengurangi tumpukan sampah, Pemerintah Kota Semarang menyaipkan inovasi PSEL menggunakan insenerator. Sampah dimasukan ke insenetator dan dibakar di dalamnya. 

“Hasil pembakaran panas itu untuk menggerakan turbin. Jadi, ini metode yang beda. Kami masih mempersiapkan dokumen untuk PSEL,” tuturnya. (LDY)

Back to top button