Jateng

Pemkot Semarang Siapkan Food Station

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal mewujudkan pembuatan food station agar kedepan bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan dengan adanya food station diharapkan juga bisa menjadi penyangga ketersediaan komoditas bahan pangan untuk daerah lainnya.

Food station ini diharapkan juga bisa menjadi salah satu langkah pengendali laju inflasi.

Pasalnya, kenaikan inflasi salah satunya dipicu oleh kenaikan harga bahan komoditas pangan seperti beras, cabai dan tomat.

Ita, sapaan akrabnya, mengatakan dengan adanya food station ini akan menyediakan bahan pangan secara mandiri dengan produk-produk dari Kota Semarang seperti penanaman cabai dan tomat dengan memanfaatkan lahan yang ada. Tentunya disesuaikan dengan kondisi cuaca agar bisa tumbuh dengan baik.

Baca Juga  TMMD Akan Menyasar Wilayah Rawan Banjir di Semarang

“Misalnya bawang merah karena di Semarang setelah  dicoba ternyata hasilnya bagus. Cabai juga di Gedawang bagus. Mungkin daerah lainnya cocok untuk sayur selada dan tanaman lainnya. Saya minta jangan semua lahan disamaratakan untuk ditanam cabai dan selada semuanya,” kata Ita, Rabu (12/6/2024).

Terkait dengan lahan tidur yang bisa dimanfaatkan oleh warga, ia meminta agar dilakukan penanaman bahan pangan.

Ada enam persen lahan tersedia, totalnya sekitar tiga ribu hektare tanah bisa untuk dimanfaatkan.

Seperti di Gunungpati, sudah ada gerakan para millenial yang tergerak untuk menanam selada.

“Saya berharap gerakan menanam selada ini bisa berkembang dan mencukupi kebutuhan warga kota atau bisa untuk mensupplai yang ada di restoran dan hotel,” jelasnya.

Baca Juga  Ini Prioritas Program Pemkot Semarang Dalam RKPD 2025

“Kami belajar banyak dengan Jakarta, dan di dukung Bank Indonesia. Serta melakukan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) agar penyediaan bahan pangan ini jadi Food Station yang lebih luas dan lengkap guna sekaligus menekan laju inflasi,” ungkapnya. (LDY)

 

Back to top button