NasionalJateng

Pemotor Plat Merah Pukul Operator SPBU di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Seorang operator perempuan SPBU di Jalan Sultan Agung, Semarang, bernama Afrida, menjadi korban tindak kekerasan oleh seorang pengendara sepeda motor berplat merah pada Selasa (19/11/2024).

Menurut keterangan Afrida, insiden bermula saat pengendara sepeda motor berplat merah tersebut hendak membeli bahan bakar jenis Pertalite seharga Rp15 ribu pada pukul 08.30 WIB.

Namun, Afrida menjelaskan kepada pengendara tersebut bahwa kendaraan dengan plat nomor pemerintahan (plat merah) hanya diperbolehkan mengisi Pertamax, bukan Pertalite.

“Ada bapak-bapak mau membeli Pertalite Rp 15 ribu. Tapi bapak itu pakai sepeda motor plat merah,” ungkap Afrida pada Rabu (20/11/2024).

Saat itu, Afrida menawarkan untuk memanggil pengawas shift, namun pengendara tersebut tampak emosi. 

Baca Juga  LKPP Tegaskan Pentingnya Integritas dalam Pengadaan Barang/Jasa di Tanah Papua

Dia langsung turun dari motornya, mendorong pengawas shift yang datang, dan meminta uang Rp15 ribu yang telah diberikan untuk pembelian Pertalite. Tidak hanya itu, pria tersebut juga memukul kepala Afrida.

“Belum dikasihkan pelaku malah mendorong kepalaku ke belakang hampir terjatuh. Saya bilang tak laporin lho Pak. Malah tambah marah datangi saya tetapi sudah dihalangi KA shift,” katanya.

Aksi kekerasan itu terekam kamera CCTV SPBU. Dalam rekaman, pria tersebut terlihat mendekati pekerja SPBU lainnya sebelum mendorong dada pengawas shift. 

la kemudian menghampiri Afrida dan mendorong kepalanya dengan keras. Meskipun sempat terjadi cekcok mulut, tindakan pria tersebut berhasil dihentikan oleh pekerja SPBU lain yang berada di lokasi. 

Baca Juga  Diancam Bom Lagi, Pesawat Saudi Airlines Tujuan Surabaya Mendarat Darurat di Kualanamu

Setelah menerima uang kembali, pria tersebut meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor CBR warna putih dengan plat merah H6279XH. la juga mengenakan jaket bertuliskan UBER. Akibat kejadian tersebut, Afrida mengalami rasa pusing dan trauma. 

“Baru kali ini sampai main tangan. Saya sekarang trauma,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. 

Afrida, yang baru delapan bulan bekerja sebagai operator SPBU, berencana memeriksakan kesehatannya dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

“Saya tidak ingin kejadian ini terulang ke orang lain,” tegas Afrida.

Pihak SPBU pun diharapkan segera mengambil langkah untuk meningkatkan keamanan pekerja di lokasi guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. 

Dari informasi yang dihimpun, saat ini korban sedang melakukan visum dan kemudian akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. (BDN)

Back to top button