Jateng

Pemprov Jateng Imbau Peternak Tetap Waspada PMK

inilahjateng.com (Semarang) –Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengimbau para peternak untuk tetap waspada terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) meskipun kasusnya mulai melandai.

Dalam hal itu, peternak diminta menjaga kebersihan kandang, memperhatikan asupan pakan, serta segera melapor jika ditemukan gejala penyakit pada ternak mereka.

Plt Kepala Disnakkeswan Jateng, Hariyanta Nugraha, menegaskan meskipun angka kasus aktif kini di bawah 20, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mencegah lonjakan baru.

“Yang utama, tetap jaga kondisi kesehatan hewan, karena musim penghujan. Jaga kebersihan kandang, perhatikan pemberian pakan, jangan masukkan hewan ternak dari luar, beri multivitamin atau empon-empon, akan sangat membantu menjaga kondisi ternak. Kalau ada gejala segera lapor, semakin awal semakin bisa tertangani,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga  Sarif Abdillah Harap Mitigasi Lanjutan di Pesisir Selatan Cilacap

Hingga Rabu (29/1/2025), lanjutnya, jumlah kasus PMK di Jateng mencapai 6.899 ekor, dengan peningkatan hanya 12 ekor.

Namun, angka kesembuhan menunjukkan tren positif dengan tambahan 485 ekor, sehingga total ternak sembuh mencapai 2.204 ekor.

Sementara jumlah ternak yang mati dan disembelih stagnan di angka 293 dan 120 ekor.

“Angka pertambahan kasus sudah sedikit, di bawah 20, dan yang sembuh semakin meningkat. Selain itu tidak ada laporan kematian dan pemotongan ternak. Kemudian kasus aktif semakin berkurang,” tuturnya.

Dari kurun awal hingga akhir Januari 2025, tercatat kasus PMK di Jateng fluktuatif.

Puncaknya, pada 15-16 Januari di mana ada catatan kasus 652 ekor pada 15 Januari, dan meningkat menjadi 899 ekor pada 16 Januari.

Baca Juga  Polres Demak Terjunkan 200 Personel Amankan Kenaikan Isa Al-Masih

Jumlah kasus kemudian mulai melandai, pada pertengahan pekan ketiga Januari.

Lalu, pada pekan keempat pada 28-29 Januari, lonjakan justru terjadi pada jumlah ternak yang dinyatakan sembuh.

“Faktornya, kita sudah mulai pelaksanaan vaksinasi sejak 1 Januari, kita sudah mendapatkan droping. Kemudian pengobatan berjalan terus,” katanya.

Disampaikan, pihaknya telah melakukan pengobatan kepada 4.011 ekor ternak. Sementara, vaksinasi telah diberikan sebanyak 37.333 dosis.

Adapun, sebanyak 272 lokasi telah terdistribusi 71.489 liter cairan desinfektan.

Terkait vaksinasi, Hariyanta menjelaskan Jateng, masih akan menerima droping vaksin dari pemerintah pusat, total 400 ribu dosis hingga September 2025.

Selain vaksinasi dan pengobatan, faktor penyekatan lalu lintas hewan juga turut berpengaruh.

Hariyanta mengatakan, pembatasan gerak interaksi hewan sakit dan sehat, dilakukan dengan penutupan pasar hewan.

Baca Juga  Divisi Humas Polri Dorong Peningkatan Pelayanan Informasi Publik di Polda Jateng

Hal itu, menurut Hariyanta, dapat meminimalisasi potensi penularan penyakit.

Dia menegaskan, meski ada penurunan jumlah kasus, para peternak diminta tidak lena.

Jika ada dugaan kasus, mereka diminta segera melapor kepada tenaga medis, atau melalui nomor Pusat krisis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Whatsapp 0811 1182 7889.

Bisa juga ke Posko PMK Disnakkeswan Jateng 0851 3509 7990.

“Yang utama, tetap jaga kondisi kesehatan hewan, karena musim penghujan. Jaga kebersihan kandang, Perhatikan pemberian pakan, jangan masukan hewan ternak dari luar, beri multivitamin atau empon-empon, akan sangat membantu menjaga kondisi ternak,. Kalau ada gejala segera lapor, semakin awal semakin bisa tertangani,” pungkasnya. (BDN)

Back to top button