
inilahjateng.com (Semarang) – Pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdurahman mengatakan masuknya para kepala daerah dari PDI-P ke acara retreat di Magelang karena dinilai sudah terjadinya komunikasi yang cair.
Hal ini disampaikan Wahid saat dimintai tanggapan terkait bergabungnya para kepala daerah dari PDI-P ke acara tersebut.
“ Ya komunikasinya saya rasa sudah mencair ya antara pemerintah dengan PDI-P”, ujarnya kepada inilahjateng.com Selasa (25/02/25).
Namun demikian, Wahid masih mempertanyakan apakah cairnya komunikasi tersebut masih bisa dilanjutkan dengan kebijakan- kebijakan dilevel daerah.
“Ya penahanan Hasto inikan karena menyangkut marwah partai, yaitu yang ditahan sekjend. Apalagi hubungan Hasto secara psikologis dengan Bu Mega kan cukup baik, jadi merasa seperti dizolimi. Ini juga bukan persoalan tangkap tangan ya, jadi makna politisnya lebih berkembang”, jelasnya.
Lulusan program doctoral di Southeast Asian Studies Goethe University Frankfurt Germany ini menjelaskan jika komunikasi kedua belah pidak masih kaku, para kepala daerah yang diusung PDI-P di berbagai daerah ini akan kacau.
Disisi pemerintah, Presiden Prabowo juga butuh semacam legitimasi politik agar bisa mengkondisikan semua kepala daerah di Kabupaten, Kota dan Propinsi itu secara smooth, maka jika tidak terjalin komunikasi yang cair maka semua akan merugi.
“Nah kalau keduanya nggak ketemu ya rugi semua, Pak Prabowo dan PDI-P, nah untung ini sudah mulai cair”, tambahnya.
Kemencairan komunikasi yang terjadi tersebut tak lepas dari peran Gubernur Jakarta Pramono Anung.
“Saya kira tokoh seperti Pramono Anung cukup besar peranannya untuk mencairkan situasi ini”, imbuhnya.
Wahid menilai bahwa titik baliknya pada dua atau tiga bulan setelah retreat ini, jika komunikasi mereka semakin cair sangat mungkin support- support dari PDI-P terhadap kebijakan pemerintah lebih kencang.
Menurut Wahid diperlukan figur – figur seperti Pramono Anung yang bisa menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan partai.
Selain itu, baik pemerintah dan partai diminta untuk menurunkan tensi masing masing.
“Karena kalau nggak pada nurunin tensi, ngga akan bisa menang- menangan begitu. Kalau dipaksa dua duanya akan rugi. Kalau enggak masyarakat yang akan dirugikan. Misal pemerintah pusat dengan tegas memblokir dana alokasi khusus bagi daerah yang kepala daerahnya tidak ikut retreat, pasti kepala daerah yang bakal repot, ini semua akan rugi “, tutupnya. (RED)