Ekonomi & Bisnis

Pengaruh Opsen Pajak Kendaraan Pada Daya Beli Masyarakat

inilahjateng.com (Semarang) – Opsen pajak kendaraan bermotor yang dicanangkan oleh pemerintah rupanya memiliki dampak pada dunia otomotif.

Marketing Director Nasmoco Group, Hartono Dinata mengungkapkan hingga saat ini pihaknya bersama beberapa pengusaha otomotif tengah melakukan negosiasi adanya Opsen pajak kendaraan bermotor yang mencapai 30 persen.

Dengan diberlakukannya Opsen pajak tersebut maka jelas akan berimbas pada penurunan daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

“Harga mobil itu kan tidak murah, kena Opsen pajak 30 persen tentu itu akan sangat membebani. Kami sedang berusaha nego dengan pemerintah tapi sampai saat ini ya kami masih berupaya memberikan pengertian pada pemerintah,” kata Hartono disela-sela acara Nasmoco Fiesta di Paragon Mall Semarang, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga  Program Pemberdayaan Warga Binaan di Lapas Perempuan Semarang

Pihaknya hanya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan situasi perekonomian yang ada saat ini. Dengan adanya Opsen ini memang berimbas pada kenaikan harga mobil.

Selain upaya bernegosiasi dengan pemerintah, Nasmoco juga melakukan upaya internal untuk meningkatkan daya beli masyarakat salah satunya dengan memberikan promo, hadiah menarik, diskon hingga keringanan cicilan pada pembelian mobil Toyota mulai April hingga Juni 2025 dalam program Nasmoco Fiesta.

Pameran Nasmoco Fiesta juga digelar dari 23 – 27 April 2025 di Atrium Paragon Mall Semarang dengan memberikan berbagai hadiah dan diskon menarik.

“Nasmoco Fiesta ini upaya kami untuk meningkatkan daya beli,” ujarnya.

Diakui Hartono, penjualan pasar mobil di Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami penurunan pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga  Sido Muncul Siapkan Minuman Sehat untuk Gen Z dan Milenial

“Sampai Maret kalau kita lihat dibanding tahun lalu dengan periode yang sama kita turun sekitar 36 persen market mobil. Tapi kita bersyukur liat di Jateng DIY justru market share kita naik, jadi kalau tahun lalu kita market share 30,2persen sekarang kita 31,3 persen naik 1,1 persen,” jelasnya.

Hartono mengatakan, meskipun ada pengaruh Opsen pajak dan melesunya ekonomi, namun penjualan untuk Jateng dan DIY masih dianggap seimbang.

Hingga Maret, sudah ada 4.000 unit terjual di Jateng dan DIY dan ini dinilai cukup bagus dengan berbagai kendala tersebut.

“Kita tahu segmen kelas LCGC seperti Calya, agya, Avanza itu mengalami penurunan. Tapi yang naik seperti kelas menengadah keatas seperti Innova, fortuner. Hiace itu naik cukup bagus. Secara keseluruhan seimbang,” bebernya.

Baca Juga  BRI Liga 1 2024/2025 Ditutup Dengan Sukses, BRI Buktikan Sepak Bola Sebagai Sarana Sinergi Pemberdayaan Olahraga dan UMKM

Hartono mengatakan, faktor perusahaan leasing juga saat ini cukup berpengaruh terhadap daya beli.

“Perusahaan leasing lebih ketat karena di Jateng ada beberapa kejadian yang mengakibatkan leasing mengalami kendala sehingga mereka lebih selektif untuk memilih calon pembeli,” tandasnya. (LDY)

Back to top button