Penjualan Sido Muncul Pada April 2025 Melonjak Dua Kali Lipat

inilahjateng.com (Jakarta) – Meski mencatatkan penurunan pendapatan dan laba pada Kuartal I-2025, manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tetap optimistis kinerja sepanjang tahun ini masih akan tumbuh sesuai target.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Sido Muncul turun 25% menjadi Rp789,11 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,05 triliun.
Laba bersih juga turun signifikan 40,4% menjadi Rp232,94 miliar, dari sebelumnya Rp390,49 miliar di Kuartal I-2024.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat menegaskan, pelemahan kinerja pada awal tahun ini bersifat sementara.
“Pergeseran bulan puasa dan perpanjangan pembatasan pengiriman barang cukup mempengaruhi kinerja di awal tahun. Namun, penjualan April 2025 melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding April tahun lalu,” kata David dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025).
Pemulihan penjualan tersebut menandai awal rebound kinerja yang diyakini akan terus berlanjut sepanjang sisa tahun ini.
Sido Muncul tetap mempertahankan target pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 10% pada 2025.
Strategi utama perusahaan tahun ini adalah perluasan pasar, khususnya ke segmen generasi muda.
Produk dan varian baru sedang disiapkan untuk menjangkau minat pasar yang lebih dinamis, sekaligus memperkuat pemasaran melalui platform digital dan media sosial.
Ekspansi Ekspor Tumbuh Pesat
Di pasar internasional, Sido Muncul juga mencatat pertumbuhan ekspor yang menggembirakan.
Pada April 2025, pertumbuhan ekspor tercatat naik 100%. Pengiriman ke Nigeria melonjak menjadi 3–4 kontainer per bulan, dari sebelumnya hanya satu kontainer per tahun. Ekspor ke Malaysia bahkan sudah melampaui Nigeria.
Selain Afrika, produk Sido Muncul telah menembus pasar Amerika Serikat, Australia, Timur Tengah, Filipina, dan Semenanjung Arab.
Untuk kawasan Indochina, distribusi ke Kamboja dan Vietnam juga tengah diperluas.
Investasi & Produk Baru
Untuk mendukung ekspansi, Sido Muncul mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp150–175 miliar tahun ini.
Hingga akhir Maret 2025, capex yang sudah direalisasikan mencapai Rp13 miliar, terutama untuk perawatan fasilitas produksi.
Di pasar domestik, produk baru seperti Tolak Angin untuk Batuk, Esemag, dan Alang Sari Cool RTD terus didorong melalui kampanye digital dan perluasan distribusi.
“Kami tetap optimistis dapat mencapai target kinerja tahunan. Momentum pemulihan sudah terlihat sejak April dan diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun,” pungkas David. (RED)