Penuhi Kebutuhan Air Bersih, BPBD Cairkan Anggaran BTT

inilahjateng.com (Semarang) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencairkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp114 juta.
Pencairan ini dilakukan karena pagu anggaran pada APBD murni 2023 telah habis.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira mengatakan, saat ini kekeringan di Kota Semarang semakin meluas dan berlangsung lama sehingga masyarakat membutuhkan bantuan air bersih.
“Jadi anggaran kita untuk bantuan air bersih sudah habis, jadi kita mendapatkan anggaran BTT untuk dropping ke masyarakat, besarannya sekitar Rp 114 juta,” kata Patrick, Senin (2/10/2023).
Anggaran yang telah dicairkan ini akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk air bersih dengan jumlah 570 unit tangki air bersih. Tangki-tangki air bersih tersebut nantinya akan disebar ke warga yang membutuhkan bantuan air bersih.
“Bantuannya akan diwujudkan ke 570 tangki untuk dikirimkan ke wilayah terdampak kemarau panjang,” bebernya.
Ia menjelaskan saat ini ada 17 titik di 10 kelurahan yang membutuhkan bantuan air bersih.
Lokasi tersebut diantaranya di Kelurahan Kedungpane sebanyak tiga titik, Kelurahan Bringin empat titik, Wonosari tiga titik, serta Gondoriyo, Jabungan, Rowosari, Cepoko, Gedawang, Wonoplumbon, dan Meteseh masing-masing satu titik.Â
“Jumlah titik kekeringan saat ini bertambah, di Gondoriyo dan Wonosari, Ngaliyan dan Cepoko Gunungpati saat ini membutuhkan air bersih,” sebutnya.
Patrick mengatakan jumlah kebutuhan pertitik pun berbeda tergantung kebutuhan dan jumlah warga yang terdampak.
Paling banyak lanjut dia, ada di RT 02 RW 02 Kelurahan Kedungpane Ngaliyan yang membutuhkan dua tangki air per hari.
“Jumlah dropping berbeda-beda tergantung kebutuhan,” lanjutnya.Â
Pemenuhan air beraih ini tidak hanya menggunakan anggaran BTT saja tapi juga membuka peluang bagi pihak swasta dan BUMN yang akan membantu melalui anggaran Coroporate Social Responsibility (CSR).
“CSR masih kita terima, salah satunya dadi Indonesia Power. Untuk Pertamina saat CSR-nya masih on progres,” tandasnya. (LDY)