Perdu Semerbak Upaya Jaga Ketahanan Pangan Kota Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Upaya menjaga ketahanan pangan terus diupayakan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Kali ini Pemkot Semarang bersama Bank Jateng, PLN, Indonesia Power dan Bank Indonesia melakukan kick off Perkampungan Pertanian Terpadu Semarang Seribu Polybag, Ayam dan Kelinci (Perdu Semerbak), di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Senin (25/9/2023).Â
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu program tersebut dicanangkan sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo kepada semua kepala daerah untuk bisa menjaga inflasi tetap stabil. Salah satunya melalui upaya ketahanan pangan di suatu daerah.
Ketahanan pangan memang dinilai menjadi salah satu pemicu inflasi jika harga-harga kebutuhan pokok mulai menanjak naikbterlebih saat peringatan hari-hari besar tertentu seperti Idul Fitri, Idul Adha hingga Natal dan Tahun Baru.
“Beberapa bahan pokok yang selalu naik saat Idul Fitri, nataru, biasanya cabai, tomat, bawang merah, daging ayam, dan telur. Sehingga, kami dari pemkot langsung melakukan instruksi presiden,” kata Ita, sapaan akrabnya. Â
Melalui program tersebut dengan menggandeng para CSR diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan di Kota Semarang.
Ita menjelaskan ada tiga lokasi yang menjadi pilot project Perdu Semerbak, yakni di daerah pesisir, percontohan dilakukan di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas. Sementara, di dataran rendah, pilot project dilakukan di Rejosari, Semarang Timur.
Sedangkan, di daerah atas atau dataran tinggi, ada Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Mijen.
“Kami milih Tanjungmas Tambaklorok karena masyarakat guyub. Mereka ajan bisa melakukan perawatan dan bisa menjadi besar,” bebernya.Â
Ita menegaskan jika program ini bukan untuk kepentingan pemerintah saja namun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Harapannya inflasi bisa terkendali. Bahkan saat ini polybag sudah mulai diserahkan.
Hal ini seiring dengan penobatan Kota Semarang sebagai salah satu kota besar dengan inflasi yang rendah. Bahkan Semarang juga mendapat penghargaan penjualan bahan pokok yang murah.
“Jadi harus betul-betul ditanam, tidak hanya difoto saja. Ini harus dikembangkan. Kalau dalam tiga bulan, berati sebelum Natal sudah tumbuh. Dengan adanya polybag, tidak usah belanja. Kalau bisa malah jual di warung-warung sini,” pungkasnya. (LDY)