inilahjateng.com (Semarang) – Ratusan warga Jalan Gayamsari IV, Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Semarang, menggelar tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad, Rabu (27/9/2023) malam.
Dalam peringatan Maulid Nabi, warga juga menggelar doa bersama dengan harapan perselisihan yang kerap terjadi antar warga, tidak kembali terjadi.
“Peringatan Maulid Nabi ini kami gelar selain menjaga dan melestarikan tradisi, juga untuk menjembatani, menyatukan perbedaan pendapat antar warga yang kerap memicu konflik, baik perorangan maupun kelompok. Kita bersama memohon kepada Allah agar dieratkan kerukunan warga sini,” Eko Novianto, Ketua Panitia.
Selain itu, Eko menyampaikan, melalui doa bersama ini, warga berharap agar kondusifitas lingkungan tetap terjaga, khususnya di tahun politik jelang Pemilu 2024.
“Termasuk karena saat ini masuk tahun politik menjelang Pemilu, tentunya banyak perbedaan, baik pilihan maupun pendapat. Kami berharap, dapat terhindar dari hal hal yang dapat memicu konflik hingga perpecahan,” lanjut Eko.
Peringatan Maulid Nabi di Jalan Gayamsari IV pada tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Tahun ini, menjadi tahun pertama setelah sempat fakum akibat pandemi Covid19.
“Kalau tahun ini, kita datangkan penari Sufi dan rombongan kesenian rebana. Selain itu juga, seluruh warga mengenakan pakaian adat jawa. Dengan tujuan untuk melestarikan dan nguru uri adat budaya jawa,” pungkas Eko.
Menurut warga, acara ini menjadikan kerukunan antar warga semakin erat. “Malam peringatan Maulid Nabi ini dikemas dengan meriah dan mengakrabkan warga sekitar yang memang selama ini dihadapkan dengan perbedaan pendapat. Kami warga tentunya berharap, tahun tahun mendatang, hari besar Islam atau pun hari nasional dapat digelar dengan meriah yang bertujun untuk mempererat kerukunan warga melalui kebersamaan,” ujar Tholkhatul Khoir, salah seorang warga setempat. (Red)
