News

Perludem Sebut Disinformasi Pilkada 2024 sangat Lokal


Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan bahwa disinformasi jelang Pilkada 2024 begitu lokal.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi publik yang bertajuk ‘Menjamin Keterbukaan Informasi dan Penanganan Disinformasi dalam Pilkada Serentak 2024’.

Menurut perempuan yang akrab didapa Ninis itu menjelaskan dis dan misinformasi mengenai teknis kepemiluan telah menghilangkan pemilih mengguankan hak pilihnya.

Untuk itu, Perlu kajian mengenai bentuk-bentuk manipulasi informasi lainnya yang berdampak pada manipulasi opini politik publik.

“Pilkada ini kan konteksnya menjadi sangat lokal, isu di nasional belum tentu sama dengan isu di daerah, bisa jadi isu di daerah ada hoaks-hoaksnya sendiri,” ujar Ninis di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga  Jemaah Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah, Ini Rekomendasi Perdokhi

Ninis menambahkan perlu ada pemetaan secara khusus agar hoaks di dalam pemilu di tiap tahunnya tidak berulang dan muncul kembali.

“Jadi perlu pemetaan di tiap daerah punya konteksnya masing-masing, jangan-jangan hoaksnya ini sangat lokal,” sambungnya.

Selain itu, ia menilai ekosistem informasi digital harus dibanjiri dengan informasi kepemiluan. Mengingat, jumlah disinformasi di Pemilu 2024 dua kali lipat lebih banyak dari Pemilu 2019.

“Namun mayoritas hoaks menggunakan isu yang dangkal, dan tidak banyak menggunakan SARA. Sehingga kita bisa mengantisipasi soal SARA misalnya, bahkan jangan sampai ada kekerasan,” jelas Ninis.

Back to top button