Jateng

Pesantren Sehat, Santri Hebat: Forum Transformasi Pendidikan dan Kesehatan Digelar di Giri Secang

inilahjateng.com (Giri Secang) – Upaya memperkuat kualitas pendidikan dan kesehatan di lingkungan pesantren terus digalakkan.

Hal ini terlihat dari digelarnya forum diskusi bertajuk “Transformasi Kesehatan dan Pendidikan Santri” di Pondok Syubanul Waton, Giri Secang, yang dipimpin langsung oleh KH Yusuf Chudlori.

Forum strategis ini merupakan kolaborasi antara LKNU Kabupaten Kudus dan P4SK Jawa Tengah, yang menghadirkan para pengasuh pesantren, pakar kesehatan dan pendidikan, hingga perwakilan pemerintah.

KH Yusuf Chudlori menegaskan pentingnya pesantren menjadi pusat pengembangan karakter dan kompetensi, bukan hanya secara religius, tetapi juga fisik dan mental.

“Kesehatan dan pendidikan adalah dua pilar utama untuk membangun generasi berkualitas. Dengan kerja sama dan inovasi, pesantren bisa lebih mandiri dan adaptif,” ujar Gus Yusuf.

Baca Juga  Enam Kecamatan di Jepara Terserang PMK

Ketua LKNU Kudus, Dr. dr. Renni Yuniati, SpDVE, menekankan pentingnya layanan kesehatan inovatif dan integrasi pendidikan moral.

Ia menyebut forum ini sebagai langkah awal menciptakan ekosistem pesantren yang lebih sehat, modern, dan tangguh menghadapi zaman.

Direktur RSJD Amino Gondohutomo, dr. Alex Jusron, juga menyoroti pentingnya penguatan layanan kesehatan mental di lingkungan pondok.

Hal itu sejalan dengan dukungan dari Kemenag Jateng, yang diwakili Kabid Pontren H. Amin Handoyo, yang siap melakukan pembinaan dan sosialisasi regulasi peningkatan mutu pesantren.

Diskusi ini melahirkan sejumlah rekomendasi strategis, diantaranya:

• Peningkatan akses layanan kesehatan melalui subsidi dan pelatihan,
• Penguatan kompetensi pengajar dan tenaga kesehatan di pesantren,
• Pengintegrasian aspek kesehatan fisik dan mental ke dalam kurikulum,
• Serta evaluasi berkala demi efektivitas kebijakan.

Baca Juga  Orma FTIK USM Sukses Gelar Awarding Dekan Cup 2025

Forum ini juga akan dijadikan agenda rutin untuk berbagi solusi, inovasi, dan memantau perkembangan dunia pesantren.

Menutup forum, Gus Yusuf mengingatkan pentingnya ruang dialog dan empati di lingkungan pondok.

“Santri harus berani bersuara jika ada masalah. Baik korban maupun pelaku harus kita bantu dengan kasih sayang. Ini soal kemaslahatan umat,” tegasnya. (RED)

Back to top button