Jateng

Petani Demak Dipacu Untuk Berinovasi

inilahjateng.com (DEMAK) – Kabupaten Demak merupakan lumbung padi di Jawa Tengah dan juga penghasil bawang merah dengan hasil yang memuaskan.

“Hasil pertanian di Kabupaten Demak tidak hanya padi, juga ada bawang merah, jagung, dan buah-buahan. Maka dari itu kami harapkan petani-petani muda dapat berinovasi, dengan lahan yang terbatas dapat menghasilkan pertanian yang tinggi”, ungkap Bupati Demak Eisti’anah pada saat menghadiri Festival Peringatan Hari Tani Nasional 2024 di Lapangan Desa Jeruk gulung, Kecamatan Dempet.

Bupati Eisti melanjutkan, Festival Hari Tani juga dapat mengangkat pertanian di Kabupaten Demak, dan ini baru pertama kali dilaksanakan di Jawa Tengah.

“Kami apresisasi seluruh panitia yang mengadakan Festival Hari Tani Nasional, agar petani semakin eksis”, tuturnya.

Baca Juga  Jateng Luncurkan Pertamax Green 95, Dorong Energi Ramah Lingkungan

Diungkapkan Bupati, Pemerintah sangat support dengan pertanian yang ada di Kabupaten Demak, dibuktikan dengan adanya RPJPD sebagai penyangga pangan.

“Alat pertanian modern, jalan pertanian, irigasi, kami akan support semua yang dibutuhkan petani agar pertanian di Kabupaten Demak semakin berdaya dan menjadi petani modern”, pungkasnya.

Sementara itu, Laporan Panitia Hari Tani, Bapak Suyadi mengatakan, kegiatan Hari Tani Nasional di Desa Jeruk gulung Dempet dihadiri  para Petani dan kelompok tani.

Ia juga memohon support dari Bupati Demak untuk selalu mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

”Terimakasih juga untuk para donatur atas terselenggarannya kegiatan ini serta mohon support juga Ibu Bupati, semoga setiap tahun dapat melaksakan kegiatan-kegiatan seperti ini, sehingga lebih mempererat antar para petani”, ucapnya.

Baca Juga  Koperasi Merah Putih Diharapkan Bisa jadi Unit Ekonomi

Pada kesempatan tersebut, Kepala Bapeltan Jawa Tengah, Opik Mahendra mengungkapkan bahwa Hari Tani adalah momentum terbaik untuk mengapresiasi petani-petani yang sudah berjuang hebat memenuhi kebutuhan pangan.

“Di Jawa Tengah ada sekitar 3 juta petani, dan kami memfasilitasi setiap tahunnya dengan cara bertahap serta dengan adanya Balai Tani yang bertugas untuk melatih petani-petani agar semakin profesional dalam meningkatkan kualitas dalam pertanian, dan kami juga melatih 10.000 petani dari seluruh Jawa Tengah setiap tahunnya”, jelasnya.

Opik juga menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan petani untuk menyelenggarakan even-even agar nantinya para petani dapat menunjukkan eksistensinya dalam dunia pertanian.

“Sektor pertanian yang paling bertahan lama dikala kita dilanda wabah covid 19, bahkan jarang ada para petani yang terkenal virus covid, karena kebanyakan petani sehat”, pungkas Opik. (hrw)

Back to top button