inilahjateng.com (Semarang) – Kadarlusman terpilih sebagai pimpinan sementara dan menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Semarang Sementara sesaat usai dilantik sebagai anggota DPRD Kota Semarang masa bakti 2024-2029 di Ruang Paripurna, Rabu (14/8/2024).
Anggota DPRD Kota Semarang terpilih dilantik dan diambil sumpah janjinya oleh Ketua Pengadilan Negeri Semarang.
Usai pelantikan, Sekretaris DPRD Kota Semarang Moch Imron membacakan pimpinan sementara yang merupakan partai politik pemenang pertama dan kedua serta partai dengan kursi terbanyak di DPRD Kota Semarang.
Kadarlusman atau akrab disapa Pilus dari PDI Perjuangan menjadi terpilih menjadi Ketua Sementara, dan Dyah Tunjung Pudyawati dari Partai Geirndra yang menjabat sebagai wakil ketua sementara.
“Kami diberikan kepercayaan oleh ketua DPC untuk diusulkan menjadi pimpinan sementara. Peralihan dari ketua definitif ke pimpinan sementara sudah berjalan,” kata Pilus saat ditemui usai pelantikan, Rabu (14/8/2024).
Setelah terpilih sebagai Ketua Sementara, Pilus mengaku akan segera mengagendakan beberapa kegiatan mulai dari pembentukan fraksi, alat kelengkapan dewan, pembentukan badan-badan sekaligus penyusunan tata tertib.
“Ya kegiatan-kegiatan itu kira-kira selesai sampai Oktober,” ujarnya.
Sementara untuk jabatan pimpinan sementara kurang lebih satu bulan. Setelah itu akan ada pimpinan definitif yang merupakan usulan dari partai ke DPP yang kemudian DPP akan memerikan rekomendasi kepada pimpinan yang ditunjuk.
“Kalau jabatan pimpinan sementara ini kurang lebih satu bulan, setelah itu akan ada pimpinan definitif,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pilus menjelaskan untuk tugas mendesak yang harus segera dilakukan usai pelantikan adalah melakukan komunikasi dengan fraksi-fraksi lain guna menemukan titik kesamaan agar pembagian komisi bisa sesuai dengan kemampuan masing-masing dewan.
“Periode ini masih tujuh fraksi, sama dengan periode sebelumnya. Nanti akan ada partai yang bergabung yakni PAN, PPP dan Nasdem karena hanya memiliki satu kursi. Tapi gabung dengan mana-mana belum tahu, nanti kita komunikasi dulu,” jelasnya.
Sementara disinggung terkait dengan PR-PR di Kota Semarang, ia menjelaskan untuk kelembagaan sudah diselesaikan hanya tinggal menyingkronkan dengan rencana yang ada di Pemkot Semarang dengan dewan periode 2024-2029.
“Yang mendesak dari dulu sampai sekarang adalah banjir Rob itu yang kita dorong,” tandasnya. (LDY)
