PLTSa Putri Cempo Beroperasi, Pemkot Solo Siapkan Kerjasama dengan Daerah Sekitar

inilahjateng.com (Solo) – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo telah beroperasi.
Kebutuhan sampah bakal dipasok dari daerah lain melalui program Gemah Lurah atau pengelolaan sampah dari luar daerah.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini progres PLTSa masih berjalan.
“Ya masih berprogres, nanti sampai full delapan megawatt sampai tahun depan, ditunggu saja,” kata Gibran, Kamis (7/12/2023).
Gibran menyebut, untuk mendatangkan kebutuhan sampah tersebut, Pemkot Solo telah menyiapkan kerjasama dengan kabupaten sekitar.
“(Progres sudah berjalan?) Sampun-sampun. Ini sedang disiapkan biar bisa menampung sampah dari kota lain,” ujar Gibran sekaligus Cawapres nomor urut dua itu.
Menurutnya, kerjasama tersebut telah disambut baik oleh kabupaten sekitar. Sebab, permasalahan sampah saat ini dinilai sangat kompleks.
“(Tanggapan mereka?) Cukup baik, ini bukan hanya menyelesaikan masalah di solo saja, tetapi juga kota lain,” ucap Gibran.
Diketahui, sampah di TPA Putri Cempo Solo diperkirakan habis pada lima hingga tujuh tahun mendatang.
Dimana total jumlah sampah yang dibutuhkan untuk mengoperasikan PLTSa Putri Cempo sebanyak 545 ton setiap hari.
Sampah yang menjadi sumber penghasil listrik berupa sampah domestik seperti sampah rumah tangga, atau pasar tradisonal.
“Pokoknya kita ingin bukan Solo saja, tapi juga Klaten Wonogiri Sragen dll untuk bisa menikmati kecanggihan gas multi flayer yang ada disini. Bahkan nanti Jogja juga kita tampung juga sampahnya,” tandasnya. (DSV)