Jateng

PMK Meningkat, Pemkab Sragen Akan Tutup Sementara Pasar Hewan

inilahjateng.com (Sragen) – Pemerintah Daerah (Pemkab) Sragen melalui Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan (DKP3) Sragen akan tutup sementara pasar hewan.

Penutupan pasar ini bukan tanpa alasan, melainkan maraknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sragen. Data terbaru per Rabu (15/1/2025) ada 1.007 kasus aktif.

Total kasus ada 1.354 dengan kasus aktif 1.007, kasus baru 19, ternak sembuh ada 225 ekot dan mati sebanyak 122 ekor.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen, Drh Suparno mengatakan penutupan pasar hewan akan dimulai besok, Kamis (16/1/2025).

Penutupan akan berlangsung selama 16 hari dan pasar hewan di Sragen dan Sumberlawang kembali akan dibuka pada, Sabtu (1/2/2025) mendatang.

Baca Juga  Ramadan, Dandim Jepara Cek Kebutuhan Pangan di Pasar

Suparno mengatakan dengan ditutupnya sementara kedua pasar hewan di Sragen proses penyebaran PMK di wilayah Sragen khususnya lebih terkendali.

“Rencananya penutupan pasar hewan di Sragen dan pasar hewan Sumberlawang mulai tanggal 16 januari sampai tanggal 31 januari di periode pertama,” kata Suparno, Rabu (15/1/2025).

Ia mengatakan setelah pasar tutup, secara periodik pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfeksi. Suparno mengatakan selamat pasar tutup tidak boleh ada kegiatan apapun.

Beberapa pedagang, kata dia kadang menitipkan sapi di pasar walaupuk ditutup.

Ia meminta agar seluruhnya disiplin, karena butuh kerjasama antara dinas dan pedagang ataupun masyarakat.

Jika selama satu periode penutupan pasar hewan kasus PMK turun pihaknya tentu akan membuka pasar hewan kembali.

Baca Juga  Bupati Kendal Ikuti Retreat di Magelang

“Kalau dievaluasi, satu periode sampai nanti akhir januari kok trendnya bagus, mungkin nanti akan dibuka kembali. Kita lihat situasi,” kata dia.

Ia mengatakan sejumlah cara telah dilakukan DKP3 untuk penanganan kasus PMK seperti disinfeksi.

Ia mengatakan Sragen telah mendapatkan bantuan disinfektan dari Provinsi Jawa Tengah sejumlah 12.500 liter.

Jumlah tersebut, kata dua cukup untuk 20 kecamatan di Sragen.

Selain itu pihaknya juga telah mendapatkan bantuan vaksin di periode pertama sebanyak 450 dosis untuk sapi sehat, dan telah selesai di vaksin.

Pihaknya mendapatkan tambahan 2.000 untuk 2.000 ekor sapi.

Suparno mengatakan dalam wabah ini, vaksin ini diberikan kepada sapi yang benar-benar sehat dan layak di vaksin.

Baca Juga  Pemkab Sragen Bebaskan Pajak Warga Miskin

“Tindakan yang lebih masif lagi sebenarnya tindakan KIE. Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada semua lapisan masyarakat. Khususnya peternak, pelaku usaha ternak, dan beberapa stakeholder yang menangani ternak,” terang dia. (MPM)

 

 

Back to top button