NasionalJateng

Polda Jateng Ingatkan Masyarakat Waspada Penyebaran Konten Radikal dan Terorisme di Media Sosial

inilahjateng.com (Semarang) – Polda Jawa Tengah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan penyebaran paham radikal melalui konten media sosial dalam masa kampanye pemilu 2024.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu Setianto menjelaskan jaringan teroris dan kelompok radikal, disinyalir terus berupaya menggoyang stabilitas kamtibmas termasuk dengan memanfaatkan momentum pemilu dan isu-isu yang muncul untuk propaganda mereka.

“Masyarakat diharapkan bersikap bijak dan cerdas dalam bermedia sosial. Kelompok-kelompok berpaham radikal memanfaatkan berbagai platform media terutama media sosial. Ini ancaman nyata bagi stabilitas kamtibmas,” ujar Satake, Kamis (1/2/2023)

Menurutnya, jaringan teroris dan kelompok radikal memiliki agenda untuk menciptakan instabilitas kamtibmas dan krisis ketidakpercayaan terhadap proses demokrasi yang saat ini berlangsung di Indonesia.

Baca Juga  LKPP Sosialisasikan Perpres Baru, Dorong Pengadaan Daerah Lebih Transparan dan Efisien

“Mereka menyebarkan ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila, Paham mereka juga tidak setuju dengan proses demokrasi,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menuturkan jaringan teroris dan kelompok radikal terus beroperasi di Indonesia melalui sejumlah organisasi, diantaranya Jamaah Islamiyah.

Bahkan tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah menangkap 10 terduga pelaku jaringan teror di sejumlah kota, antara lain ditangkap di Sukoharjo,  Surakarta, Karanganyar dan Boyolali.

“Pengungkapan jaringan teroris ini terus dilakukan, Polri berupaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif khususnya saat ini, dimana rangkaian pentahapan Pemilu 2024 tengah dilaksanakan,” tandasnya.

Di sisi lain, Kabidhumas menyorot tentang banyaknya kalangan muda yang terdaftar menjadi pemilih pada pemilu 2024.

Baca Juga  Samuel Wattimena Dorong Pemanfaatan PLP

“Jumlah prosentase pemilih pada Pemilu 2024 yang masuk kategori pemilih muda berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencapai kurang lebih 52 persen dari 204.807.222 pemilih di Indonesia,” ujarnya.

Dirinya menambahkan kaum muda merupakan target utama kaderisasi kelompok Radikal dan jaringan teroris. Untuk itu, dirinya meminta orang tua, guru dan masyarakat untuk menjaga kalangan muda dari penyebaran kelompok-kelompok ini.

“Kaum muda atau remaja ini juga harus mawas diri. Mereka harus pandai memilih pertemanan dan mampu menyaring informasi yang beredar di media sosial,” katanya,

Dia berharap kalangan muda selaku kelompok mayoritas pengguna media sosial turut berpartisipasi aktif memberikan suara dalam pemilu 2024 dan tidak terpengaruh konten Hoax bernada radikalisme di media sosial.

Baca Juga  RS Bhayangkara Solo Buka Layanan BPJS, Pasien Bisa Naik Kelas Tanpa Tambahan Biaya

“Jangan sampai golput apalagi tidak percaya dengan sistem Demokrasi dan bersikap intoleran terhadap Kebhinekaan yang ada di Indonesia,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia menambahkan bahwa Polri bersama instansi terkait lainnya terus melakukan himbauan dan sosialisasi agar masyarakat cerdas bermedia sosial dan tidak hanyut oleh narasi-narasi negatif tentang pemilu yang beredar.

“Bila ada konten-konten negatif termasuk yang mengarah pada Radikalisme, SARA atau intoleransi, silahkan dilaporkan. Nanti akan segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (bdn)

Back to top button