Nasional

Polisi Amankan Seorang Penjual Tiket Palsu Piala Dunia U-17 di Solo

inilahjateng.com (Semarang) – Polda Jateng melalui Satgas Pengamanan Wilayah Jateng Operasi Aman Bacuya 2023 mengamankan satu orang karena diduga menjual tiket palsu dalam gelaran Sepak Bola Piala Dunia U-17 di Solo.

Wakil Kepala Satgas Pamwil Jateng Operasi Aman Bacuya Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan atas kasus tiket palsu itu, sudah dua orang korban. 

“Ada beberapa orang yang kami temui dan mereka sudah membuat laporan. Sementara dua, tapi kami duga lebih,” ujar Kombes Pol Dwi yang juga menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Jateng, Kamis (23/11/2023). 

Ia menuturkan bahwa satu orang yang telah diamankan tersebut menjual tiket melalui media sosial.

Terungkapnya berawal dari korban membeli tiket tersebut, namun tidak bisa masuk ke dalam area stadion. 

Baca Juga  Korlantas Canangkan Hari Keselamatan Lalu Lintas Nasional 19 September

“Tiket tidak terdeteksi dalam barcode. Tiket dijual melalui Facebook dengan harga 150 ribu. Diketahui, penjualan tiket palsu itu waktu babak penyisihan,” ujarnya. 

Terkait jumlah tiket palsu yang sudah terjual, Dwi mengatakan masih dalam penyelidikan.

Yang jeas ia menandaskan kasus ini masih dalam penanganan Satgas Gakkum Pamwil Jateng Operasi Aman Bacuya dan Polresta Surakarta. 

“Itu nanti kita masih dalami, mengenai berapa total jumlah penjualan,” ujarnya. 

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Johanson Ronald Simamora membenarkan adanya kejadian ini.

Anggotanya, Jatanras Polda Jateng juga telah mengamankan satu orang diduga pelaku penjual tiket tersebut, pada Kamis (23/11/2023) dinihari. 

“Ditangkap di Surabaya, pemalsuan tiket piala dunia. Laki-laki, dibawa ke Polda Jawa Tengah,” katanya. 

Baca Juga  Kapolri Resmikan Dapur SPPG di Solo

Johanson belum bersedia membeberkan terkait nama orang yang diamankan tersebut. Menurutnya, sekarang ini masih dalam pemeriksaan guna pengembangan lebih lanjut. Selain itu juga menyampaikan belum diketahui secara pasti jumlah kerugian. 

“Kerugian belum dihitung. Ia menjual lewat website dan dijual ke masyarakat,” jelasnya. (BDN)

Back to top button