Hukum & Kriminal

Polisi Buru Pelaku Pengrusakan Belasan Pot Bunga di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Polisi memburu pelaku pengrusakan belasan pot bunga berukuran besar di sekitar Bundaran Kalibanteng, tepatnya di bawah jembatan Fly Over Jalan Siliwangi, Semarang Barat.

Kapolsek Semarang Barat, Kompol Andre Bachtiar mengatakan, terkait insiden tersebut saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengamankan pelaku perusakan tersebut.

“Masih penyelidikan,” ungkapnya lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Selasa (28/1/2025).

Lebih lanjut dirinya menyebut, berdasarkan keterangan dari saksi, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (26/1/2025), sekira pukul 19.30 WIB,

Saat itu, saksi tersebut sedang melintas di bawah flyover dan melihat beberapa pot bunga sebelah selatan (seberang RS Colombia) dalam keadaan pecah dan berantakan.

“Saat melihat pot yang sudah pecah, tiba-tiba muncul seseorang laki-laki yang menggunakan pakaian serba hitam dan rambut gondrong berteriak-teriak dengan membusungkan dada. Mengetahui hal itu saksi langsung pergi meninggalkan lokasi,” ujarnya.

Baca Juga  Kasus Guru Aniaya Murid Berakhir Damai

Sebelumnya, Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, sebanyak 17 pot besar di Jalan Siliwangi arah barat ataupun timur pecah.

Ada pula yang terbalik karena sengaja dirusak oknum tidak bertanggungjawab.

“Kita lihat di CCTV milik Dishub di Taman Kalibanteng (Jalan Siliwangi) rusak karena sengaja dipukul orang. Totalnya ada 17 pot besar yang rusak,” katanya.

Sementara kerugian yang dialami akibat pengrusakan pot bunga tersebut, Yudi menyebut cukup besar.

Satu pot besar harganya berkisar Rp 1,5 juta, artinya jika 17 pot yang mengalami kerusakan kerugian yang diterima sekitar Rp 25,5 juta.

“Satunya Rp 1,5 juta, itu ada 17 yang rusak. Ini sudah kita bersihkan dan kita ganti dengan baru,” tandasnya.

Baca Juga  Polisi Periksa Saksi Kasus Penganiayaan Guru Terhadap Siswa

Atas hal itu, dirinya melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib agar bisa mengetahui oknum yang merusak pot bunga yang bertujuan untuk mempercantik kota.

Dirinya juga berharap, pengerusakan maupun pencurian ini tidak terjadi lagi. Sehingga estetika kota bisa terjaga.

“Harapannya tentu nggak terjadi lagi, dan ini jadi kasus yang terakhir,” pungkasnya. (BDN)

 

Back to top button