NasionalJateng

Polisi Buru Pelaku Utama Tawuran di Genuk

inilahjateng.com (Semarang) – Polisi memburu pelaku utama pembacokan dalam aksi tawuran yang terjadi di Jalan Raya Kudu, Genuk pada Kamis (2/5/2024), lalu.

Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto menyebut bahwa atas aksi tawuran tersebut sudah mengamankan 4 orang dengan rincian 3 pemuda dan satu dibawah umur.

Namun, dirinya menyebut bahwa para pelaku itu bukan tokoh utama melainkan partisipan yang terlibat tawuran dengan membawa senjata tajam. 

“Tertangkapnya 4 orang tersangka ini berawal dari satu korban yang ditemukan dalam kondisi luka-luka di kepala, punggung dan kaki pada beberapa waktu lalu,” ungkapnya saat rilis kasus di Mapolrestabes Semarang, Senin (12/5/2024). 

Lebih lanjut dirinya membeberkan bahwa aksi tawuran di Genuk itu melibatkan Geng Senyap dan Geng Kampung Timur. 

Baca Juga  Korlantas Polri Bentuk Satgas Intelijen Lalu Lintas Pertama di Indonesia

“Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata tim senyap yang beranggotakan dari Genuk, Pedurungan, dan Semarang Tengah. Kemudian Kampung Timur gabungan dari Mranggen, Sayung dan Karangawen,” jelasnya. 

Dirinya bahkan menuturkan awalnya kedua geng itu melakukan saling tantang di media sosial. Kampung Timur pun menghampiri untuk menuju satu tempat yang ditentukan. 

“Setelah ditentukan di satu tempat dari Kampung Timur merangsek ke wilayah Genuk menggunakan mercon kemudian karena kondisinya terdesak kampung timur lari lalu dikejar oleh tim Senyap. Ternyata ada satu anggota dari Kampung Timur yang nggak bisa melarikan diri karena terjatuh kemudian dilakukan pengeroyokan,” jelasnya. 

Sampai saat ini, dirinya menegaskan masih memburu pelaku-pelaku utama dalam tawuran tersebut. 

Baca Juga  Tradisi Grebeg Dewi Sri, Warga Berebut Gunungan Padi

“Termasuk admin media sosial. Sebagai admin ini mengendalikan semua tantang-tantangan antara tim senyap maupun dari kampung timur,” pungkasnya. 

Sementara, salah satu tersangka bermama Bayu, mengaku jika kedua gangster ini janjian. Dirinya menyebut bahwa penentu tawuran adalah admin. Kemudian dia yang masuk dalam grup Whatsapp dikoordinir untuk ikut berpartisipasi dalam tawuran. 

“Awalnya janjian. Kalau sajamnya sudah punya masing- masing. Kemudian dalam grup yang beranggota 30 orang mengkoordinir tawuran itu,” tambahnya. 

Diberitakan sebelumnya, Aksi tawuran tersebut sempat viral di media sosial, dimana dalam rekaman video amatir warga dan rekaman CCTV terlihat gerombolan pemuda menggunakan sajam sedang melakukan pengroyokan terhadap salah satu pengendara motor.

Baca Juga  Istighosah di Jalan Pantura Demak Undang Presiden Prabowo

Akibat aksi tersebut, satu pemuda bernama Farhan Maulana (19) warga Karangawen menjadi korban dan mengalami luka bacok akibat senjata tajam di bagian kepala belakang dan tangan. (Bdn)

Back to top button