Polisi Selidiki Bayi 3 Bulan Meninggal Tak Wajar di Panti Asuhan

inilahjateng.com (Semarang) – Satreskrim Polrestabes Semarang melakukan penyelidikan terkait adanya seorang bayi (3bulan) berjenis kelamin perempuan yang meninggal dengan kondisi tidak wajar di Panti asuhan Rumah Anak Surga Jalan Bangetayu Kulon No.216, Genuk, pada Minggu (11/2/2024).
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena menjelaskan penyelidikan itu dilakukan karena adanya laporan adanya seorang bayi yang meninggal tidak wajar setelah korban dimakamkan di TPU Bergota Randusari Semarang sekira pukul 23.45 WIB dari salah satu pengurus panti asuhan.
Mengetahui hal itu, sambungnya, petugas melakukan ekshumasi atau bongkar makam untuk dilakukan autopsi.
“Karena korban ini atau jenazah bayi sudah dimakamkan minggu di bergota sehingga karena ada laporan tentu harus mengetahui penyebab kematian bayi itu dan pagi tadi exhumasi bongkar makam kemudian proses autopsi,” ungkapnya di Mapolrestabes Semarang, Senin (12/2/2024).
Dirinya membeberkan bahwa awalnya korban dititipkan oleh orang tua bayi yang sudah bercerai. Kemudian diasuh oleh pengurus panti asuhan itu.
Dari perkara ini, kepolisian menduga ada kelalaian terkait meninggalnya korban. Petugas juga sudah memeriksa dua orang saksi. Meski demikian, ia belum menetapkan tersangka terkait perkara ini.
“Penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi. Dan kecurigaan karena ada informasi bayi meninggal nah ini informasi ke polsek sehingga kita dalami dan ibu korban mengizinkan untuk diautopsi. Semua masih saksi,” bebernya.
Dia menyebut masih mendalami apakah pemakaman korban sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ia juga masih memastikan apakah pemakaman itu diketahui oleh orang tua korban.
“Terkait pemakaman apakah sudah izin kita dalami,” katanya.
Disisi lain, menurut keterangan para saksi, saat itu korban menangis namun korban di taruh oleh salah satu dengan posisi tengkurap dengan maksud agar diam. Kemudian ditinggal untuk mengurus bayi yang lainya.
“Kemudian sekira 15 menit ternyata korban tidak bergerak dan dicek oleh perawat itu dan ternyata korban sudah mengeluarkan darah dari hidungnya. Perawat itu kemudian membawa bayi tersebut ke RSI Sultan Agung namun nyawa korban tidak tertolong,” pungkasnya. (BDN)