Nasional

Polres Kendal Gelar Reka Ulang Pembunuhan di Boja

inilahjateng.com (Semarang) – Polres Kendal menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Jemi Antok, warga desa Meteseh kecamatan Boja, Kendal, Selasa (29/8).

Satu anggota polisi dan dua anggota TNI yang menjadi saksi hadir dan ikut  memperagakan 66 adegan dari dua lokasi.

Dari 66 adegan tersebut 46 adegan untuk lokasi di Perumahan Rafada sedangkan 20 adegan untuk lokasi di polsek Boja.

“Tiga Saksi utama hadir dan ikut langsung dalam rekonstruksi. Totalnya ada 66 adegan dari dua lokasi yang berbeda , 46 untuk lokasi di perumahan Rafada dan yang 20 lokasinya di polsek Boja,” kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Ghala Rimba.

Kasat Reskrim menjelaskan, rekonstruksi awal rencananya dilakukan di dua lokasi kejadian yakni di Perumahan Rafada dan Mapolsek Boja. 

Namun untuk menjaga keamanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lokasi di Perumahan Rafada dibatalkan dan diganti di polsek Boja. 

Baca Juga  Ketua Panja Haji Minta Biro Haji Ilegal Diblacklist

“Awalnya akan dilakukan langsung di dua TKP di perumahan Rafada dan polsek Boja. Tapi karena untuk menjaga keamanan tentunya kita lakukan rekonstruksi semuanya di polsek Boja,” jelasnya. 

Dalam rekonstruksi, pihak Polres Kendal melibatkan tim forensik Polda Jawa Tengah, kejaksaan negeri Kendal, polres Kendal dan dari kesatuan TNI. 

“Sudah kami koordinasikan dengan tim forensik Polda Jawa Tengah, kejaksaan Kendal, polres dan kesatuan TNI. Semuanya kami libatkan dan terbuka,” terangnya. 

Proses rekonstruksk dimulai dari awal dimana Saksi, S, yang juga anggota polisi mendapat informasi jika warga perumahan kehilangan barang miliknya, Saksi S menjemput korban, Saksi I memukul korban, dan juga Saksi H juga ikut memukul korban  sampai dengan korban kembali mendapat pukulan dari saksi P saat diperiksa, dan adegan korban meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Boja. 

“Ya tadi rekonstruksinya mulai dari awal kejadian dimana S mendapat informasi jika warga kehilangan barang miliknya, saksi S membawa korban, I dan H memukul korban, saksi P memukul korban saat korban diperiksa di polsek sampai dengan adegan terakhir korban di bawa ke Puskesmas Boja,” imbuhnya.

Baca Juga  Terkait Kasus Suap Eks Wali Kota Semarang, Mantan Camat Sebut Ada Dana ke APH

Saksi S sudah berada di polsek Boja sejak pukul 09.00 wib namun untuk saksi I dan H berada di lokasi perumahan Rafada. 

Tak berselang lama, saksi I dan H keluar dari mobil dengan mendapat pengawalan provost dari kesatuan TNI. 

Saksi I dan H memakai pakaian casual dengan wajah tertutup masker. 

Rekonstruksi berlangsung kurang lebih lima jam dan berjalan lancar. 

Saat proses rekonstruksi yang berlangsung tertutup untuk umum, tim rekonstruksi meminta kepada anggota polisi yang mengamankan proses rekonstruksi dilarang untuk mengambil gambar. 

AKP Ghala mengungkapkan proses rekonstruksi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban dan mencari pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. 

“Rekonstruksi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban dan mencari tahu pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” paparnya. 

Baca Juga  Wakil Ketua DPRD Banten Titipkan Siswa di SPMB? Ini Faktanya

Dalam rekonstruksi, ada salah satu saksi yang tidak hadir, P dan perannya digantikan oleh anggota.

“Saksi P memang tidak bisa hadir dan terpaksa perannya diganti oleh anggota kami,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, korban, Jemi Antok dianiaya karena dituduh telah melakukan aksi pencurian di perumahan Rafada. 

Korban dijemput dan dibawa ke perumahan Rafada oleh Saksi S. 

Di perumahan itulah korban dianiaya oleh warga kemudian warga menghubungi polsek Boja. 

Korban dibawa ke polsek Boja untuk dilakukan pemeriksaan. Namun saat pemeriksaan, korban kembali dianiaya oleh saksi P dan menjalani perawatan di Puskesmas Boja. 

Melihat kondisi korban yang lemas, polisi menunda pemeriksaan terhadap korban dan memasukkan korban ke sel tahanan. 

Tak berselang lama, sesama tahaman memanggil polisi karena kondisi korban yang terlihat lemas. 

Korban kembali dibawa ke Puskesmas Boja dan nyawanya tidak tertolong lagi.  (Dimas)

Back to top button