inilahjateng.com (Sragen) – Satlantas Polres Sragen menyampaikan komitmen mereka terkait program Zero Knalpot Brong mewujudkan Pilkada 2024 di Sragen kondusif.
Kasat Lantas Polres Sragen, AKP I Putu Asti Hermawan Santosa mewakili Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan deklarasi zero knalpot brong dilakukan untuk mencegah dampak negatif di masyarakat.
Mereka akan menindak penggunaan knalpot brong yang dianggap mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat di jalan raya. Bila ditemukan akan dikenakan denda tilang maksimal Rp 500 ribu.
I Putu mengatakan program ini, adalah bagian dari langkah preventif untuk mengurangi keresahan masyarakat, terutama di masa-masa sensitif seperti saat kontestasi politik.
“Polres berharap masyarakat, terutama pengendara motor, lebih sadar akan pentingnya menggunakan kendaraan sesuai dengan standar teknis, termasuk dalam hal penggunaan knalpot. Selain mengganggu ketertiban, knalpot brong juga berpotensi menimbulkan konflik sosial,” kata I Putu, Jumat (13/9/2024).
Sementara itu, memastikan kampanye Pilkada 2024 berjalan tertib dan aman, terutama dalam hal pengaturan lalu lintas, Satlantas Polres Sragen telah menyiapkan sejumlah langkah.
Diantaranya akan melakukan komunikasi dengan juru kampanye untuk memastikan mereka tidak menggunakan kendaraan dengan knalpot brong yang melanggar aturan.
Hal ini bertujuan agar kampanye tidak menimbulkan keresahan di jalan dan mengurangi potensi konflik. Pengelolaan iring-iringan kampanye, agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.
“Jika massa sudah terlanjur berkumpul, Satlantas tidak akan langsung membubarkan mereka untuk menghindari reaksi negatif. Sebaliknya, petugas akan mengelola situasi dengan memastikan kegiatan kampanye tetap tertib dan tidak menghambat lalu lintas,” kata dia.
Selain itu, Polres Sragen akan menempatkan personil lalu lintas di titik-titik strategis untuk mengarahkan arus lalu lintas, mencegah parkir sembarangan, dan memastikan kelancaran lalu lintas.
Satlantas juga menyiapkan kantong parkir yang memadai untuk menghindari kendaraan kampanye parkir di jalan utama yang bisa memicu kemacetan.
I Putu mengatakan sudah membuat pemetaan dengan kode-kode tertentu seperti warna merah hijau dan kuning. Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan tim intelijen untuk melihat potensi kerawanan saat di lapangan. (mpm)
