
inillahjateng.com (Semarang) – Polrestabes Semarang berhasil mengungkap sejumlah aksi tawuran yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Dalam inisiden itu, polisi juga mengamankan belasan orang dibawah umur, remaka beserta sejumlah barang bukti senjata tajam.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan sejumlah kasus aksi tawuran yakni untuk kasus pertama yang diungkap yakni aksi tawuran di Samping Apotik Layur Jalan Kakap No. 142, Dadapsari, Semarang Utara pada Jumat (23/8/2024) dini hari.
Dalam insiden itu, terdapat satu korban jiwa yakni Novan Tio (27) warga Kuningan.
“Lima orang diamankan dari peristiwa ini. Motifnya saling tantang-tantangan melalui medsos,” ungkapnya dalam rilis kasus di Polrestabes Semarang, Kamis (19/9/2024).
Untuk peristiwa kedua, lanjutnya, aksi duel di Jl. Dr. Cipto No. 118 tepatnya depan Kantor Perhutani Semarang Timur pada Minggu (25/8/2024) dini hari.
Motifnya sama yakni saling tantang-tantangan di media sosial. Hanya saja kejadian ini 1 vs 1.
“Satu orang diamankan satu orang masih daftar pencarian orang,” ujarnya.
Kemudian peristiwa tawuran terjadi di Jalan Singoroto No. 3 Kelurahan Karanganyar Gunung Kecamatan Candisari pada Jumat (6/9/2024) dini hari.
Bentrokan ini juga dipicu dengan saling tantang-tantangan di media sosial. Enam orang diamankan dalam kejadian ini.
“Satu orang korban. Kita proses kasus ini,” katanya.
Untuk kasus terakhir, terjadi di depan SPBU Kelud Raya, Bendan Ngisor, Gajahmungkur pada Selasa (17/9/2024) lalu.
Dalam aksi tawuran itu, satu orang meninggal dunia yakni mahasiswa Udinus bernama Muhammad Tirza Nugroho Hermawan merupakan warga Jepara ini menjadi korban salah sasaran terhadap aksi brutal para pelaku.
“Enam orang diamankan dan barang bukti senjata tajamnya. Kita juga sedang kejar pelaku lainnya,” tandasnya.
Kapolrestabes juga kembali menegaskan akan menindak tegas kenakalan remaja ini. Ia juga mewanti-wanti akan memberikan hukuman kepada pelaku aksi tawuran.
“Untuk antisipasi fenomena kenakalan remaja ini yang sering sebut geng motor. Pemkot dan stakeholder terkait melaksanakan kegiatan yg diarahkan pembinaan. Setidaknya besok siang akan FGD Digital melibatkan semua ketua RT ketua RW Bhabinkamtibmas, Babinsa dan semuanya bagaimana pola pembinaan agar fenomena ini tidak berkembang,” tegasnya. (BDN)