
inilahjateng.com (Semarang) – Potongan kaki manusia yang ditemukan di tepi pantai Marina ternyata adalah hasil amputasi dari pasien diabetes.
Dari informasi yang dihimpun potongan kaki tersebut adalah milik seseorang perempuan berinisal M (66) yang merupakan warga Kebonharjo, Semarang Utara.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan awalnya dari Reskrim Polsek Semarang Utara ada laporan warga yang memberikan informasi pemilik kaki tersebut.
Setelah dilakukan penyeledikan, lanjutnya, ternyata kaki itu memang sengaja dibuang di laut setelah pemiliknya melakukan amputasi akibat diabetes.
“Dari Reskrim Semarang Utara ada salah satu masyarakat yang memberi tahu ada ibu-ibu diamputasi, ada penyakit diabetes. Jadi setiap amputasi organ tubuh dikembalikan ke pemilik. Rumahnya tidak ada halaman untuk mengubur. Kemudian dibuang ke laut, di bawah jembatan di dekat Marina,” ungkapnya di Mapolrestabes Semarang pada Jumat (12/7/2024).
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara, Iptu Kumaidi menambahkan awalny ada warga yang lapor ke anggota Polsek Semarang Utara kalau kaki itu milik neneknya berinisial M (66) warga Semarang Utara.
Dirinya menyebut bahwa itu adalah kaki kedua yang diamputasi dan dibuang ke sungai Banjir Kanal Barat. Sedangkan kaki kanan sudah diamputasi lima tahun yang lalu.
“Ada warga yang lapor dan mengaku itu merupakan potongan kakinya. Itu karena kena penyakit diabetes. Potongan kedua itu, yang kaki pertama sudah pakai kaki buatan. Kami juga datangi keluarga, betul kaki beliau. Kami serahkan kembali ke keluarga untuk dimakamkan, tidak dibuang-buang,” tambahnua.
Diberitakan sebelumnya, potongan kaki manusia ditemukan mengapung di tepi Pantai Marina tepatnya di muara bagian pojok sebelah timur, Kelurahan Tawangsari, Semarang Barat pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 09.00.
Dari informasi yang dihimpun, potongan kaki yang diduga sebelah kiri tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing bernama Sutarjo, warga Karangroto, Genuk, Semarang. (BDN)