Jateng

PPP Gagal Lolos Senayan, Ini Kata Gus Yasin

inilahjateng.com (Semarang) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai tertua untuk pertama kalinya gagal melewati parlemetary threshold 4 persen.

Kepastian itu berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU RI yakni total perolehan suara PPP hanya 3,81 persen dan dinyatakan tidak lolos ke Senayan.

Putra mendiang ulama kharismatik dari Ponpes Al Anwar Sarang Rembang KH. Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen menegaskan, kegagalan tersebut mengharuskan Pengurus PPP bermusahabah.

Gus Yasin, panggilan akrabnya yang juga sebagai kader PPP ini menegaskan, torehan hasil pemilu 2024 tersebut semestinya dijadikan bahan musahabah bagi elite partai yang duduk di struktur kepengurusan DPP.

Gus Yasin menyatakan sudah saatnya semua pengurus DPP, DPW sampai tingkatan terbawah berbenah diri dalam menyikapi hasil suara yang diperoleh PPP.

“Lalu paling penting lagi bagaimana kawan-kawan PPP melakukan muhasabah, instropeksi diri, apakah kerja-kerjanya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi partai kami yang berlambang Ka’bah,” kata Gus Yasin, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga  Hari Terakhir Pemutihan, Samsat Sukoharjo Membludak 

Wakil Gubernur Jateng ke-4 ini juga mengatakan, penyebab gagal lolosnya PPP ke Senayan lantaran para pengurus pusat hingga daerah jarang turun langsung ke bawah untuk mendengarkan masukan dari para kader.

Selain itu lanjut Gus Yasin, sikap pengurus PPP yang tidak mau mendengarkan saran para kader di level terbawah dengan alasan semua keputusan ada di tingkat pusat.

“Seolah-olah keputusan dari partai diputuskan dari atas. Jadi setiap hasil keputusan partai tidak pernah melalui proses dari kader yang menyuarakan di level bawah,” tandas Gus Yasin.

Gus Yasin menjelaskan ada yang menarik dalam pemilu 2024, di Jawa Tengah, dari sekian DPRD provinsi, yang jadi wakil rakyat adalah wajah baru.

Baca Juga  Polrestabes Semarang Laksanakan Pemotongan Hewan Kurban

“Mereka awalnya dari karir Tata Usaha DPRD. Pimpinan – Pimpinannya malah gak jadi. Maka ini dijadikan bahan saling merenung,” tegasnya.

Refleksi Diri

Kegagalannya PPP ke senayan, Gus Yasin minta pengurus DPP PPP untuk refleksi diri apakah selama ini sudah bekerja sesuai nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar ?.

“Nah, apakah perjuangannya sudah sesuai dengan amar ma’ruf nahi munkar. Ini harusnya menjadi refleksi kita kenapa sampai tidak bisa melampaui batas ambang yang ditentukan oleh pemerintah,” terangnya.

Kendati demikian, Gus Yasin mengaku tetap menghormati perolehan suara PPP yang diumumkan KPU RI.

Apabila ada data rekapitulasi suara PPP yang tidak sinkron, Gus Yasin mempersilahkan pengurus DPP untuk meminta klarifikasi ke pihak KPU RI.

“Kalau menurut saya kita hormati rekapitulasi dari KPU. Saya juga telah membaca laporan dari DPP dan hasil akhir dari KPU. Dari DPP kalau ada data valid mengenai temuan yang tidak sinkron monggo saja diklarifikasi,” bebernya.

Baca Juga  Tim PkM USM Beri Pendampingan ke Warga Boja dalam Memanfaatkan Komoditas Lokal

Pesan Mbah Moen

Lebih lanjut, Gus Yasin mengutip pesan dari mending ayahnya bila pengurus PPP mesti terus meneguhkan sikap untuk mengemban amanah kader-kader tiap daerah.

“Dan tentu kita ingat Mbah Moen (Maimoen Zubair) pernah menyampaikan partai ini harus ada dan bersikap tegas. Terutama dari pengurus yang mengemban di partai tersebut. Yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana caranya memperjuangkan masyarakat kita, kedekatan kita dengan masyarakat harus betul-betul dirasakan semua pihak,” terangnya.

“Mestinya mereka cari tahu penyebabnya, kenapa kok masyarakat tak berikan suaranya sampai 4 persen untuk PPP,” pungkas Gus Yasin. (RED)

Back to top button