inilahjateng.com (Solo) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi keterlibatan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada program kampus merdeka.
Hal tersebut disampaikan Nadiem melalui daring pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-48 UNS, Jum’at (8/3/2024).
“Saya melihat kesungguhan UNS untuk menjadi perguruan tinggi yang dinamis, termasuk keterlibatan pada program kampus merdeka,” ucapnya.
Menurutnya, kesungguhan UNS pada program kampus merdeka salah satunya terlihat dari partisipasi lebih dari 1.000 mahasiswa dalam program kuliah kerja nyata (KKN) membangun desa merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) pada awal tahun ini.
“Antusiasme mahasiswa mengikuti program ini menunjukkan UNS memiliki komitmen tinggi dalam melahirkan lulusan yang siap berkontribusi,” ungkapnya.
Dia mengatakan memasuki tahun keempat kampus merdeka, keberlanjutan menjadi aspek penting yang harus diperjuangkan bersama.
“Saya yakin seluruh civitas akademika UNS ingin terus merasakan manfaat program kampus merdeka. Oleh karena itu, saya berharap peringatan HUT UNS tahun ini jadi momentum kita bersama mengupayakan keberlangsungan MBKM,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Rektor UNS, Chatarina Muliana Girsang menyampaikan, bahwa hingga saat ini UNS terus berupaya memastikan keunggulan di masa depan, salah satunya dari sisi investasi UNS untuk dosen dan tenaga kependidikan.
Tercatat pada tahun 2023 terdapat penambahan jumlah doktor sebanyak 99 orang.
Sehingga pada akhir tahun 2023 proporsi dosen bergelar doktor di UNS mencapai 50,32 persen, yaitu ada sebanyak 934 doktor dari 1.856 dosen di UNS.
Selain peningkatan jumlah doktor pada tahun 2023 ini, juga terdapat peningkatan jumlah profesor.
Pada akhir tahun 2022 jumlah profesor di UNS adalah 173 orang, sedangkan pada tahun 2023 UNS memperoleh tambahan sebanyak 43 profesor.
Sementara itu, pada kegiatan tersebut, UNS memberikan penghargaan dan tanda jasa Adikarya Anugraha Widyatama Upa Baksana UNS kepada Prof Iftekhar Hasan yang merupakan ekonom dari Fordham University USA.
Penghargaan diberikan lantaran Iftekhar dinilai berperan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi, khususnya sektor keuangan di negara berkembang. Iftekhar selama ini telah melakukan banyak riset di negara berkembang termasuk Indonesia. (DSV)
