Jateng

Program Pak Rahman Mulai Sasar Sekolahan

inilahjateng.com (Semarang) – Program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang mulai menyasar ke sekolah-sekolah di Kota Semarang. SMP Negeri 39 menjadi sekolah yang mengawali adanya Pak Rahman.

Dengan adanya Pak Rahman di lingkungan sekolah diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok orang tua murid dengan harga lebih murah.

Pak Rahman berkolabirasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) untuk menyediakan bahan pokok seperti beras, telur, daging, sayuran dan olahan makanan lainnya dengan harga terjangkau. 

“Pak Rahman kalau untuk membantu orang tua murid yang membutuhkan,” kata Ita, sapaan akrabnya saat meninjau Panen Karya P5 di SMP N 39 Semarang, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga  Tim Universitas Brawijaya Juara Kompetisi Genetic 2025 di USM

Selain Pak Rahman, kegiatan Panen Karya P5 tersebut juga mengajarkan siswa untuk tidak ketergantungan terhadap konsumsi beras lewat program Promosi Pangan Lokal Enak dan Bergizi (Pisang Legi). 

“Selain itu juga terkait dengan Pisang Legi untuk mensosialisasikan makanan pendamping beras sehingga mereka memasak sendiri. Dan diharapkan akan bisa memberikan edukasi kepada mungkin ke orangtua karena kadang-kadang kalau anak-anak bisa memberikan ke teman-temannya atau orangtua akan lebih bisa diimplementasikan dan mereka bisa melakukan apa yang menjadi problem pemerintah pusat maupun daerah,” paparnya. 

Disisi lain, Ita juga mengapresiasi inovasi-inovasi dan kreatifitas para murid yang mampu mengolah limbah plastik menjadi barang yang memiliki harga jual. 

Baca Juga  Dishub Bakal Dirikan Posko ODOL di Simpang Jrakah

Selain mengajarkan tentang kreatifitas, hal itu juga menumbuhkan semangat gotong-royong dan saling membantu kepada sesama murid.

Menurutnya, ini juga salah satu upaya dalam memupuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berarti memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. 

“Tentu mereka bisa melakukan inovasi dan bisa menjadi untuk edukasi. Kemudian ada juga yang bagaimana diajarkan untuk demokrasi bagaimana edukasi-edukasi,” terangnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menambahkan, Pisang Legi memang diproyeksi untuk mengolah pangan alternatif dari non-beras dan non-terigu.

Sehingga anak-anak nanti ketika sudah dewasa tidak terbiasa dengan pangan pendamping beras. 

“Sehingga insyaallah ketika besar bisa mencari pangan alternatif untuk pengganti beras termasuk dikenalkan urban farming,” jelas Bambang. 

Baca Juga  Bea Cukai Perketat Jalur Distribusi Rokok Ilegal

Kemudian, Bambang yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan ini juga akan gencar mensosialisasikan pentingnya murid-murid untuk mengkonsumsi makanan bergizi.

Lewat program Isi Piringku, para murid bisa menjaga kesehatan dengan makanan bernutrisi. 

“Anak diharapkan suka sayur karena Isi Piringku kan proporsinya karbohidrat dan sayur sama-sama sepertiga, baru seperenam buah dan lauk. Artinya anak setiap kali makan harus ada dayur buat kesehatan semua, agar tidak terbiasa dengan makanan instan. Apalagi putri karena nanti jadi ibu biar sehat makan sayur harapannya generasi yang dilahirkan generasi sehat. Ya kita berfikir komplek kesana,” tandasnya. (LDY)

Back to top button