JatengNews

Psikiater Jepara Sebut Pecandu Judi Online Lebih Susah Diterapi

inilahjateng.com, (Jepara) – Permasalahan judi online saat ini kian meresahkan. Pasalnya, judi online memiliki dampak negatif.

Psikiater Jepara menyebut pecandu judi online lebih susah diterapi. 

Psikiater di RSUD R.A. Kartini Jepara, Muh Farid Faisol menerangkan, pecandu judi online lebih susah diterapi karena judi online lebih mudah diakses. 

“Akses judi online lebih mudah karena bisa gampang diakses lewat hp dan internet. Jika orang sudah kecanduan memang ada masalah di otak mirip mekanisme kecanduan alkohol,” kata dia, Jumat (28/6/2024). 

Farid menyebut, kecanduan judi online bisa terlihat seperti saat bangun tidur, seseorang akan kecenderungan langsung membuka situs atau aplikasi judi online dan berkeinginan untuk main terus menerus. 

“Mereka berfikiran hari ini kalah, besok harus menang dan pakai uang dari berbagaisumber. Berbagai upaya dilakukan agar bisa main judi online seperti pinjaman online, gadai rumah, dan lain-lain,” ujarnya. 

Dirinya menerangkan, obsesi bermain judi online menjadi sebuah momok yang perlu dihindari. Pasalnya, kadang ada keinginan untuk berhenti namun tidak bisa. 

“Maka dari itu, para korban judi online ini jika ingin sembuh perlu dukungan semua pihak. Awal-awql saat pengobatan, kami tenangkan dengan obat-obat untuk mengurangi perasaan ingin main,” terang Farid. 

Selain itu, perlu peran dari keluarga untuk stabilisasi psikologi dari korban judi online. Peran orang sekitar pun tak luput agar tak ada pemicu untuk kembali bermain judi online. 

Faisol menambhakn, jika ia beberapa kali menangani pasien yang kecanduan judi online. Adapula sampai di rawat di ruang Seruni. 

“Beberapa pasien yang masuk untuk konsultasi rata-rata memiliki komorbid seperti gangguan depresi dan sulit tidur. Untuk pasien yang menjalani rawat inap seirang laki-laki berusia sekitar 45 tahun,” terang Farid. (NIF)

Baca Juga  Puluhan Advokat Mendesak Pelaku Aksi Penganiayaan Ditangkap
Back to top button