
inilahjateng.com (Semarang) – Sebanyak 22 murid berkebutuhan khsuus (disabilitas) dari Yayasan Bina Bunda milik desainer kondang Anne Avantie mengikuti upacara bendera memperingati HUT Ke-79 RI di Halaman D’Kambodja Semarang.
Anna Avantie bertindak sebagai inspektur upacara, sementara murid-murid Bina Bunda bertindak sebagai petugas upacara mulai dari pembawa acara, pembaca teks Proklamasi, pembaca pembukaan UUD 1945, pembaca teks Pancasila, pembaca doa hingga tim paduan suara.
Sedangkan sebagai petugas pengerek bendera merah putih, pemimpin upacara, komandan pleton hingga ajudan pembina upacara merupakan Paskibraka Kota Semarang 2023 yang tergabung dalam Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Semarang 2023.
Upacara tidak hanya diikuti oleh murid Yayasan Bina Bunda, namun juga seluruh karyawan D’Kambodja.
“Upacara bendera 17 ini adalah upacara bendera yang ke 12 kalinya yang inspektur upacaranya saya secara pribadi sebagai “Preesiden Republik Kamboja”,” kata Anne usai upacara, Sabtu (17/8/2024).
Anne mengatakan dirinya tidak ingin membeda-beda manusia. Dengan melakukan upacara bersama murid-murid Bina Bunda, Anne percaya mereka bisa melakukan seperti yang orang lain lakukan meski dalam keterbatasan .
“Yayasan Anne Avantie ini sudah berdiri 25 tahun. Hari ini hari bersejarah bagi anak-anak kami, sekolah kami namanya bina bunda sekolah talenta anak berkemampuan khusus ini sudah berdiri cukup lama. Dan ini bukti mereka bisa,” jelasnya.
Menurutnya, dengan memberikan kesempatan anak-anak disabilitas menjadi petugas upacara maka kepercayaan diri mereka akan tumbuh semakin besar.
“Awalnya saya ragu, tapi ketika saya ajak mereka menjadi petugas mereka antusias dan sangat percaya diri,” tuturnya.
Bagi Anne, dengan mendirikan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus adalah sebuah panggilan hidup. Bahkan baginya masih banyak tugas besar menanti untuk bisa mencerdaskan anak-anak berkebutuhan khsuus tersebut.
“Mereka ini sekolah rutin ya. Ada hari tertentu itu pelajaran bagi tuna rungu, tuli dengan handicraft, main musik, dan talenta mereka selalu dibina selama belasan tahun. Jadi mereka tidak demam panggung. Bahkan ibunya kami libatkan jadi karyawan di perusahaan kami,” jelasnya.
Salah satu murid Bina Bunda, Bintang yang bertugas sebagai pembaca doa, mengaku senang dipercaya sebagai petugas upacara. Meski ia mengalami kesulitan dan menghafal naskah doa namun saat upacara berlangsung penampilannya patut diacungi jempol.
“Latihannya 2 kali. Harus tenang tidak boleh cepat-cepat bacanya, agak deg-degan tadi,” ungkap Bintang.
Salah seorang tim paduan suara dari Bina Bunda, Vero mengaku tidak ada kesulitan dalam membawakan berbagai lagu kemerdekaan dalam upacara. Meski hanya dua kali berlatih, Vero dan timnya berhasil menyanyikan lagu kemerdekaan dengan lancar.
“Senang sekali. Tidak grogi. Kemarin dua kali latihan,” terang Vero. (LDY)