Puluhan Orang Muda Katholik Perankan Visualis Jalan Salib di Gereja Bongsari

inilahjateng.com (Semarang) – Sebanyak 60 Orang Muda Katholik memerankan visualisasi Jalan Salib di Gereja Bongsari Semarang, Jumat (29/3/2024).
Diawali dengan adegan membasuh kaki Yesus Kristus kepada para muridnya, Orang Muda Katholik yang bertindak sebagai murid beralih pada adegan penderitaan Yesus Kristus ketika disalib.
Jalan Salib itu dilakukan di halaman gereja, lalu Yesus disalibkan di lantai dua Gereja St Theresia. Ratusan jemaah pun melihat bagaimana adegan pilu ini.
Kepala Paroki St Theresia Bongsari Romo Eduardus Didik Chahyono SJ bersyukur proses Visualisasi Jalan Salib di luar gereja berjalan dengan lancar.
Melalui ibadah ini, dirinya berharap bisa membantu meningkatkan iman umat Katholik.
“Melalui jalan salib ini umat merasakan Kristus yang bersedia menyerahkan hidupnya untuk keselamatan umat manusia, semoga semakin menggugah kita mencintai sesama,” ungkapnya.
Sementara, Sutradara Visualisasi Jalan Salib, Seno Kristiadi menambahkan bahwa konsep Visualisasi Jalan Salib menggunakan tema modern.
“Para pemuda Katolik memerankan profesi ditampilkan seperti dokter, pegawai, tukang dan lainnya. Selain itu, para pejabat dijadikan sebagai imam. Yang biasanya korup, ini kan dosa yang menjadikan Yesus disalib,” jelasnya.
Dirinya juga menyebut telah mengkorelasikan visualisasi Yesus dengan apa-apa yang terjadi belakangan ini.
“Disalibnya Yesus adalah gambaran dari tindakan nirempati, cuek dan kurangnya kepedulian antar sesama,” katanya.
Untuk instalasi, dia menggunakan alat-alat sederhana, mulai perisai dari triplek, kayu dan paralon untuk penyaliban, madu dan pewarna makanan sebagai darah, dan rambut palsu.
“Sedangkan spons hati dipakai sebagai cambuk. Karena suaranya keras, tetapi tidak sakit saat menyambuk,” pungkasnya. (BDN)