
inilahjateng.com (Demak) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak menggelar Pekan Kebudayaan Daerah.
Sebanyak 21 sanggar seni dan budaya pun dilibatkan pada kegiatan yang diagendakan pada 27-28 April di Alun-alun Demak tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Harus Wahyudi Ridwan, mengatakan, Pekan Kebudayaan Daerah merupakan lanjutan dari Pekan Budaya Nasional yang pelaksanaannya mendasar pada UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Pengembangan Budaya.
Namun lebih dari itu, diselenggarakan juga dalam rangka melestarikan budaya warisan leluhur.
“Tahun 2024 ini, Pekan Budaya Daerah Kabupaten Demak juga digelar sekaligus untuk memeriahkan Hari Tari Sedunia. Sehubungan itu sederet tarian dan pertunjukan seni ditampilkan secara kolosal selama dua hari, dengan melibatkan ratusan seniman dan budayawan dari 21 sanggar seni dan budaya,” ujarnya, Sabtu (27/04/2024) petang.
Di sisi lain, Sekda Demak Akhmad Sugiharto, yang hadir mewakili Bupati Demak, Eisti’anah, mengungkapkan, rasa syukur terlahir sebagai bangsa yang kaya seni budaya.
“Maka menjadi kewajiban kita bersama nguri-nguri dan melestarikan seni budaya warisan leluhur. Sebab tidak hanya sekadar warisan berharga, budaya merupakan juga merupakan wujud identitas suatu bangsa,” tuturnya.
Sekda menambahkan, Kabupaten Demak memiliki banyak potensi dan ragam kebudayaan.
“Bahkan sanggar seni pun banyak. Maka itu mari dipertahankan, dilestarikan serta dikembangkan sehingga mampu hasilkan seniman yang mampu harumkan Kabupaten Demak,” tuturnya.
Adanya Pekan Budaya Daerah diharapkan menjadi agenda rutin untuk para seniman dan budayawan tampil penuh kebanggaan, saling mengenal dan menghormati. Sehingga tumbuh berkembang sebagai pelopor dalam melestarikan seni dan budaya.
“Selain nguri-nguri seni budaya, mari kita budayakan pula membuang sampah pada tempatnya. Sebab bencana banjir yang terjadi di Demak kemarin salah satunya disebabkan oleh sampah,” pungkasnya. (hrw)