Jateng

Hobi Inovasi, Ini nih Ajangnya di Jepara Adu Sains Bikin Roket Air

inilahjateng.com (Jepara) – Jika kamu termasuk yang hobi bikin inovasi, sepertinya ajang ini layak untuk diikuti.

Ya, di Kabupaten Jepara tengah diadakan lomba roket air.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 48 sekolah tingkat SMP dan MTs di kota ukir ini mengikuti lomba yang digelar di Stadion Kamal Junaidi selama dua hari yakni, Rabu dan Kamis, (7–8 /5/ 2025).

Untuk mengikuti lomba tersebut, setiap sekolah dapat mengirim dua siswa beserta guru pembimbing atau pendamping untuk mengikuti gelaran adu inovasi sains.

Pada hari pertama, peserta diberi kesempatan melakukan uji coba peluncuran.

Saat uji coba, roket sudah dirangkai sebelum berada di arena lomba.

Namun, berbeda dengan saat lomba berlangsung, peserta harus merakit roket langsung di lokasi dengan waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga  Sarif Abdillah Himbau Kewaspadaan Dampak Kemarau Basah

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jepara, Hasannudin Hermawan, melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Elly Widyastuti, menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan mengenalkan sains, teknologi, dan inovasi sejak dini.

“Roket air merupakan bentuk sains sederhana yang mudah dimodifikasi dan dibuat anak-anak dengan bahan seperti botol bekas,” ujarnya.

Dalam perakitan roket tersebut lanjutnya, siswa diajarkan prinsip dasar ilmiah seperti sudut peluncuran, peletakan sayap, hingga pengukuran berat.

Hal ini dilakukan agar dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa dalam bidang teknologi dan inovasi.

“Ketika anak sudah suka dengan sains ataupun ilmu pengetahuan teknologi segala macam itu tentu akan mendukung mereka dalam pendidikan. Termasuk mudah dalam menerima ilmu yang diajarkan oleh guru,” kata Elly.

Baca Juga  Wali Kota Harap Perda Pajak Daerah dan Retribusi Bisa Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan positif  ini rutin digelar setiap tahun, meski sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Jika sebelumnya diadakan pelatihan khusus untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa dan guru terhadap materi yang pernah diajarkan, maka tahun ini Bappeda Jepara tidak lagi mengadakan pelatihan.

“Kita lihat hari ini, anak-anak sudah membuat (rokert) dari rumah atau sekolahan, berarti apa yang kita sampaikan ke guru pembimbing itu diajarkan ke anak-anak,” imbuhnya di lokasi perlombaan.

Untuk menentukan pemenang, penilaian lomba didasarkan pada ketepatan jatuhnya roket terhadap titik finis berbendera.

Maka tim dengan hasil peluncuran paling mendekati titik tersebut akan keluar sebagai pemenang.

“Kriteria penilaian dalam lomba ini, kedekatan luncuran dengan titik finis berbendera,” terangnya.

Baca Juga  Kenang Jasa Pahlawan di Darat dan Laut, Polda Jateng Gelar Ziarah dan Tabur Bunga

Selanjutnya, para juara akan diarahkan mengikuti lomba serupa tingkat provinsi yang diselenggarakan Taman Pintar.

Mereka juga berkesempatan melaju ke ajang nasional bahkan internasional melalui jaringan Asosiasi Science Center Indonesia, di mana Jepara tercatat sebagai salah satu perintisnya.

“Kita (pemerintah) selalu mendorong atau mengarahkan mereka ke jenjang lebih tinggi,” tuturnya. (NIF)

Back to top button