
inilahjateng.com (Sragen) – Sebanyak 21 warga di Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen dilarikan ke Puskesmas Sambirejo usai mual-mual hingga muntah.
Mereka diduga keracunan makanan usai menyantap makanan di acara selapanan bayi.
16 orang diantaranya menjalani rawat inap di Puskesmas Sambirejo, empat orang rawat jalan, satu orang dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Sri Subekti datang langsung ke Puskesmas Sambirejo untuk melihat kondisi pasien.
Pihaknya mencurigai adanya keracunan makanan yang dialami oleh warga. Para pasien mengalami gejala mual, muntah, diare, dan panas.
“Ini tadi ada kejadian, dicurigai keracunan makanan dari hasil makanan acara selapanan bayi. Ada sekitar 21 orang datang ke puskesmas.”
“16 yang dirawat inap, empat rawat jalan, satu di rumah sakit, karena pasien minta ke rumah sakit,” kata Bekti sapaann akrabnya, Rabu (4/9/2024).
Diketahui warga Desa Dawung menyelenggarakan selapanan anak mereka dengan membagikan makanan ke warga sekitar pada, Selasa (3/9) sore.
Usai mendapatkan makanan tersebut, warga langsung menyantap makanan yang berisi nasi, urap, bumbu urap, iwel-iwel, telur rebus tersebut. Keesokan harinya warga baru merasakan gejalan keracunan.
Bekti mengatakan seluru pasien sudah tertangani, dan kondisinya sudah stabil. 16 pasien berada di Puskesmas Sambirejo dan satu berada di RS Ibnu Sina 1.
Meski sudah tertangani, Bekti mengatakan pihaknya telah membuka pos kesehatan di bidan desa untuk mengantisipasi warga yang mengeluh sakit.
“Seluruh pasien sudah kami tangani dengan baik dan kondisinya sudah stabil. Di lokasi sudah kami sudah buka pos kesehatan, di bidan desa,” kata dia.
Untuk memastikan penyebab keracunan, Bekti mengatakan pihaknya sudah melakukan surveilans dan penyelidikan ke lokasi.
Pihaknya mengambil sampel air, sampel makanan hingga sampel sisa muntahan dari pasien. Seluruhnya dikirim ke Labjes Semarang hari ini.
“Kami sudah melakukan surveilans dan penyidikan. Mengambil sampel air, makanan hingga sisa muntahan kami kirim ke Labkes Semarang hari ini,” imbuh dia. (mpm)