NasionalJateng

Ratusan Jamaah Sholat Istisqo dan Doa Bersama Agar Segera Turun Hujan

inilahjateng.com (Semarang) – Ratusan jamaah memenuhi lapangan Kedungpane untuk menjalankan sholat Istisqo memohon kepada Allah agar Kota Semarang segera diturunkan hujan, Rabu (11/10/2023) pagi.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu nampak bersama jamaah muslim lainnya khusuk menjalankan sholat sunah tersebut.

Sholat sunah ini menjadi satu upaya mempercepat proses pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang dan mengakhiri musim kemarau panjang yang terjadi di Kota Semarang.

Kegiatan Sholat Istisqo diikuti oleh jajaran OPD, Lurah-Camat serta para pelajar. Sedangkan pelaksanaan ibadah dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kota Semarang, KH Moh Erfan Soebahar. 

Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap, dengan doa dan keyakinan masyarakat, Ibu Kota Jawa Tengah ini bisa segera diberi berkah hujan.

Baca Juga  Polisi Periksa Saksi Kasus Penganiayaan Guru Terhadap Siswa

Khususnya di wilayah yang banyak memiliki lahan kosong dan berpotensi menimbulkan kebakaran seperti di daerah TPA Jatibarang Mijen. 

“Tentu salah satu upaya Kota Semarang khususnya di wilayah Mijen, kami berdoa dan berikhtiar agar bisa segera diberi hujan. Dan upaya ini adalah upaya kami mengajak para kiai dan alim ulama, serta masyarakat umum, bersama kita berdoa memohan kepada Allah agar bisa segera diberi keberkahan dengan turunnya hujan,” kata Ita.

Dirinya mengakui jika Kota Semarang memang termasuk salah satu wilayah yang terdampak cuaca extrem, karena menurut BMKG lintasan matahari berada tepat di atas Kota Semarang. Lalu panas yang paling dirasakan berada di pesisir pantai Kota Semarang. 

Baca Juga  Kakorlantas Tinjau Tol Banyuasin–Betung, Tegaskan Keselamatan Jadi Prioritas

“Dan sekarang sudah mulai turun suhu udaranya dan kemarin kami monitor antara 29-36 derajat. Tapi semua wilayah pesisir Jawa banyak terkena dampak cuaca panas ini. Mudah-mudahan cepat turun suhu udaranya dan menurut berita pada November akan turun hujan, tapi ya kita harapkan dan berdoa nanti malam bisa turun hujan,” jelasnya. 

Di sisi lain, ia mengakui jika dampak dari panas extrem membuat banyak kebakaran di lahan kosong yang ditumbuhi banyak ilalang kering.

Dari 138 data kasus kebakaran dari Damkar Kota Semarang, rata-rata peristiwa kebakaran berada di lahan kering. 

Sementara kebakaran di TPA kini sudah mulai padam. Hanya saja masih banyak asap tipis yang ditimbulkan dari bara api yang terkubur di tumpukan sampah.

Baca Juga  Jelang Iduladha, Lapak Penjual Kurban Dadakan di Jepara Bermunculan

Meski demikian, sampai saat ini belum ada laporan gangguan kesehatan yang dialami masyarakat atas masalah asap dari kebakaran itu. 

“Hari ini api sudah mulai padam, ada upaya pemadaman bara api dengan tiga inject pipa, dan sudah proses water bombing. Saat ini sudah tidak ditemukan titik api, sehingga asap sudah tipis-tipis. Nanti akan kita cek lagi dengan drone thermal untuk menunjukan apa masih banyak bara tapi,” tandasnya. (LDY)

Back to top button