
inilahjateng.com (Semarang) – Ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Semarang warnai aksi unjuk rasa penolakan politik dinasti yang dilakukan presiden Joko Widodo di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, jalan Pahlawan.
Pada aksi tersebut, massa juga membakar ban dan membetangkan berbagai spanduk protes tentang dinasti politik yang dibawa oleh Joko Widodo melalui keluarganya
“Jokowi : Kudukung anakku sampai cawapres; Kabinet Indonesia Mundur ; Mahkamah Keluarga; Cukup sudah Jokowi gagal,” tulis spanduk-spanduk yang dibentangkan di tembok gedung DPRD Privinsi Jawa Tengah.
Koordinator aksi dari Universitas Diponegoro (Undip) Aufa Adha Ariq mengatakan, salah satu kemarahan mahasiswa hari ini, yaitu majunya putra sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Lolosnya Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto tak luput dari campur tangan pamannya Anwar Usman yang juga hakim Mahkamah Konstitusi.
“Tentu saja kami kecewa, hakim MK mengetok bahwa calon presiden dan wakil presiden dapat maju minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai pemimpin daerah. Yang mana kita pahami bahwasanya putusan itu lekat dengan isu politik praktis. Kedekatan antara Anwar Usman dan juga presiden Jokowi kemudian menjadikan kita bergerak,” tegas Aufa di sela aksi, Rabu (25/10/2023).
Mahasiswa juga menuntut reformasi aparat penegak hukum dan meminta pemerintah mencabut UU yang bermasalah.
“Kami menuntut komponen hidup layak, data bantuan efisien dan efektif, pemerinth bersih dari nepotisme. Lindungi akademik di lingkungan pendidikan dan hentikan politik praktis dalam tingkat pendidkan,” kata dia.
Sementara itu, pengalihan arus lalu lintas diberlakukan di Jalan Pahlawan. Polisi menerapkan contra flow atau satu ruas jalan. (AHP)