Ratusan Siswa SD Santo Fransiskus Sragen Doakan Mendiang Paus Fransiskus

inilahjateng.com (Sragen) – Siswa-siswi, tenaga pendidik hingga staff Sekolah Dasar (SD) Santo Fransiskus Sragen melakukan ibadah utuh untuk mendoakan Paus Fransiskus, Rabu (23/4/2025).
Doa yang dipimpin guru agama SD Santo Fransiskus, Supri itu berjalan khidmat. Sebanyak 292 siswa-siswi dari kelas 1-6 duduk dihalaman sekolah untuk memanjatkan doa.
Kepala SD Santo Fransiskus, Sr. M. Yuliana SFS mengatakan pihaknya mengkhususkan hari ini untuk mendoakan Paus Fransiskus.
“Hari ini ini anak-anak kami ajak untukmu sejenak meluangkan waktu yang biasanya hanya sebatas hening tetapi hari ini utuh ibadah dalam rangka mendoakan jiwa bapak suci pemimpin gereja yang adalah gembala kami Paus Fransiskus,” kata Yuliana.
Ia mengatakan secara pribadi memang belum pernah berjumpa namun keberadaan Paus Fransiskus terasa dekat. Berita meninggalnya Paus Fransiskus dikatakan membuatnya berduka karena akan ditinggalkan secara fisik.
“Tapi menjadi sukacita karena beliau dibebaskan dari penderitaan baik karena sakit. Tapi ada sesuatu yang diperjuangkan belum selesai belum sampai salah satunya adalah perdamaian dunia,” kata dia.
Ia mengaku bangga dengan mendiang Paus Fransiskus dengan keberaniannya, kelembutan dan kerendahan hati menyerukan perdamaian.
Selain itu, sekolahnya juga meneladani apa yang diajarkan Paus Fransiskus salah satunya mencintai lingkungan. Di mana para murid, bapak ibu guru, karyawan dan staf belajar untuk mencintai alam.
“Beliau juga menyerukan bagaimana mencintai alam ciptaan ini sebagai wujud nyata bagaimana kami mencintai sang pencipta,” kata dia.
Salah satu siswa, Fransisco Mikha Widiarto (11) tampak khidmat saat berdoa. Siswa kelas 5 tersebut mendoakan agar Paus Fransiskus diterima disisi Alah bapak dengan tenang.
“Kami semua yang ada disini mendokan bapak suci Paus Fransiskus yang telah dipanggil Tuhan. Semoga Bapak Paus Fransiskus dapat diterima disisi alah bapak dengan tenang,” kata Mikha.
Dari sosok pimpinan agama katolik seluruh dunia itu ia mengharapkan dapat meneruskan semangat persaudaraan, cinta damai, belas kasih untuk menciptakan kebaikan.
“Yang saya teladani dari bapak Paus Fransiskus adalah cintanya dengan alam, dimana semasa hidupnya bapak suci paus sangat memperhatikan dan memperdulikan lingkungan sekitar,” kata dia.
Ia dan siswa-siswi lainnya juga turut menerapkan mencintai lingkungan seperti mengurangi sampah plastik maupun sampah lainnya.
“Membawa wadah dari rumah misalnya membawa bekal, atau misalnya membawa makanan dari rumah sampahnya dibawa kembali ke rumah. Lainnya bagaimana menggunakan air secukupnya,” kata dia. (MPM)