Relokasi Pasar MAJT, Inilah Harapan Paguyuban Barito Karya Mandiri

inilahjateng.com (Semarang) – Paguyuban Barito Karya Mandiri berharap relokasi pasar yang sebelumnya di MAJT, dan akan dipindahkan ke dua tempat, yaitu Sawah Besar dan Dargo menjadi relokasi yang terakhir.
Ketua Paguyuban Pasar Barito Karya Mandiri, Rohmat Yulianta mengatakan, pihaknya menyadari jika kios yang berada di MAJT hanya bersifat sementara.
“Ini harapan sudah hampir 3 tahun , 3 tahun yang kami coba untuk lakukan penataan ini, kami mohon penataan ini yang terahir, penataan yang permanen. Jadi nantinya kita tidak, istilahnya dipindah-pindah lagi, karena dari awal, dari Barito Karya Mandiri dipindah di MAJT memang kita tahu sifatnya sementara,” ujarnya usai rapat koordinasi dengan Dinas Perdagangan, Jumat (8/9/2023).
Pihaknya mengatakan sudah 3 tahun mengajukan tempat yang permanen yang berada di Sawah Besar dan Dargo.
Pihaknya mengataakn penataan sudah mulai dilakukan untuk ditempati sebagai pasar permanen Barito Karya Mandiri.
“Sementara ini sudah waktunya, 3 tahun ini sudah berusaha minta tempat yang permanen, salah satunya di sawah besar, yang saat ini sudah di lakukan penataan disitu, pasar permanen Barito Karya Mandiri,” katanya.
“Ada 557 pedagang, kalo di Sawah Besar tidak bisa semuanya ditampung semuanya, makannya dari petunjuk Pemkot melalui Disdag, ini akan dicoba di dua tempat. untuk yang sudah pasti di Sawah Besar, menampung 223 pedagang, untuk sisanya akan di pasar Dargo, dengan tindak lanjut selanjutnya,” lanjutnya.
Nantinya, kata dia, perpindahan pedagang ini akan dilakukan secara bersama sama, yang akan ditargetkan sebelum bulan Desember tahun ini.
“Kemungkinan sudah hampir 70 persen siap, yang di harapkan Pemkot dan diharapkan kami dari paguyuban kemungkinan kita akan pindah bersama sama. Sebelum ahir tahun Desember ini, mudah mudahan kami akan bersama – sama, karena di Sawah Besar membangun sendiri, makannya kita awali pembangunan pasar secepatnya, biar nanti Oktober maksimal November kita bisa geser bersama sama,” bebernya.
Dirinya menjelaskan, pembagian dua tempat tersebut tidak ada permasalahan antar pedagang, karena sudah dilakukan sosialisasi kepada anggota pagyuban Barito Karya Mandiri.
“Tidak ada persoalan untuk pembagian tempat dipisah, karerna Pemkot melalu Disdag, pak kadis sudah diserahkan kepada kami paguyuban, untuk bisa mengatur mana saja yang di Sawah Besar dan mana saja yang di pasar Dargo, karena yang tau claster jualan atau perdagangan adalah paguyuban, jadi satu komando,” pungkasnya.
Pembagian tempat tersebut dibagi menjadi dua bagian, untuk yang di Sawah Besar untuk pedagang yang menjual barang berat, seperti logam dan perkalengan, dan untuk di Dargo menjual barang ringan, seperti ban, maupun asesoris mobil.
“Kita sudah lakukan sosialisasi kepada anggota, akan dipindah di dua tempat, sesuai dengan cluster, sudah kami sosialisakian tidak ada masalah,” imbuhnya. (AHP/LIA)